JUN 18, 2014@10:30 WIB | 1,093 Views
Berawal dari isu pengangkutan logistik dan perusahaan teknologi di wilayah Belanda yang mengajukan sebuah rencana terkait armada truk tanpa pengemudi. Kini pemerintah setempat dan pihak terkait menyatakan akan segera merealisasi inovasi tersebut dikawasan mereka. Tentunya alasan pengajuan tersebut berdasarkan atas sumber daya manusia (driver_red) yang belum memadai untuk melakukan pengangkutan barang antara Rotterdam, yang notabene sebagai pelabuhan terbesar di Eropa, dengan kota kota lainnya di negara ini dalam kurun waktu lima tahun.
Tentunya rencana yang digagas oleh organisasi dari Belanda tersebut sangat sejalan dengan apa yang akan dilakukan oleh Google untuk menempatkan mobil driverless komersial yang tersedia dijalan jalan sekitar tahun 2020 mendatang. Terkait hal tersebut, Marianne Wuite, juru bicara menteri Lingkungan Hidup dan Infrastruktur, mengungkapkan bahwa ada banyak manfaat yang tak terhitung jumlahnya jika driverless ini sudah dapat diterapkan dikawasan Belanda.
"Ada manfaat yang tak terhitung jumlahnya dari driverless tersebut. Mobil dengan fitur self driving ini mampu mengurangi ruang dan karena itu penggunaan aspal akan menjadi lebih efisien, mereka dapat menghindari kemacetan lalu lintas dan mengurangi kecelakaan. Mereka juga lebih ramah lingkungan", ungkap Marianne Wuite seperti dilansir dari inautonews.
Menteri Lingkungan Hidup dan Infrastruktur, Melani Schultz van Haegen, kini sudah siap untuk menyerahkan surat permohonan kepada parlemen Belanda, melihat untuk meninjau dan memperbaharui peraturan lalu lintas untuk mengakomodasi pengujian skala besar teknologi self driving dijalan umum. Dari beberapa konsorium yang mengajukan hal tersebut diantaranya adalah Transport and Logistic group Netherlands, DAF Trucks, Rotterdam Port dan Netherlands Organisation for Applied Scientific Research atau TNO.[Har/timBX]