DEC 13, 2013@18:20 WIB | 800 Views
TerkaitperihalPajakPembelianBarangMewah (PPnBM), layaknyaindustriotomotif-lah yang sangatterpukuldenganadanyaperaturantersebut. Kenaikan pun taktanggungtanggung, pemerintahmengusulkanuntukmenaikanpajaktersebuthingga 150 persen. Meskibegitu, tidaksemuaATPM yang merasakangejolakPPnBM, seperti yang diungkapkanoleh Muhammad Al Abdullah selaku CEO Garansindo Inter Global. "Buatsaya, PPnBMsaatinitidaktepat, jikabarangmewahsemuakenapajak, harusmerata. Mewah, CBUsemuaharuskena dong, jadiharuskena rata", ungkapnyadimarkasGaransindo, dibilanganRagunan, Jakarta SelatanKemarin (12/12) sore.
Bagidirinya, kedepan yang merupakan PR paling beratadalahPPnBM. "kalau Jeep punya PR diPPnBM", tegasnya. Namunketikaditanyaperihalperkembanganduniaotomotifkedepan, priatersebutmenyebutkan, "pasarotomotiftahundepansayarasabelumadasatupun yang bisamelihatakansepertiapa. Karenafaktoreksternalnyacukupbanyak handicap. sepertikeadaanekonomisaatiniketika rupiah masihlemah, sukubungamasihtinggi", tandasnya.
Seperti yang kita ketahui, Garansindo adalah pemain otomotif yang menyasar kalangan kelas atas. Itu jelas, dari beberapa varian Jeep yang diluncurkan olehGaransindo mengantongi nilai rupiah yang diatas rata rata, seperti model Jeep Sahara, model ini dibanderol seharga Rp 780 juta untuk Off The Road. Kendati demikian, Garansindo sudah berhasil menjual sebanyak 4.000 unit dalam jangka waktu tiga tahun. [Har/timBX]