DEC 14, 2013@12:32 WIB | 1,252 Views
Ditengahkisruhnyapenggunaanbahanbakarbersubsidi, PT Shell Indonesia tetapoptimisuntukkelangsungan income merekadalamindustribahanbakarminyak. Meskiterbilangbahanbakar yang dihadirkanlebihmengarahkonsumen non subsidi, namun Shell yakinbahwakedepanmerekatetapmenjadipilihan yang pas untukparapengendarabermotor.
Meskibegitu, Julio Manuputtyselaku Country Marketing Manager Shell Retail Indonesia menjelaskan, bahwahargabahanbakar Shell berpengaruhpadakursdolar yang kinitengahmenghantampasar. "Kalauuntukgejolakmonetersepertinyatidakberpengaruh, namunjustrukursdolar yang cukupberpengaruhkepadahargajual", terang Julio kepadaawak media.
Namundemikian, iamengatakan, ketikahargadolarnaikotomatishargajualbahanbakar Shell jugaturutnaik. Namunbegituhargadolarturun, hargajualjugasecaraotomatisakanikutturun. "Hargadolarnaik, kitanaik. Tapibegituhargadolarturun, kitajugacepatturunharga. Pernahjugaharga (bahanbakar -red) V-Power sampaidisepuluhribu rupiah", tandasbeliau.
Padabulanini, terkaitkursdolar yang kianmenguat, hargajualbahanbakar Shell masihberkutatdiangkaRp 12.000. Sejauhini, Shell telahmemilikisebanyak 73 SPBU yang tersebardiwilayah Jakarta. [Har/timBX]