FEB 21, 2013@10:30 WIB | 3,454 Views
General Motor (GM) kemarin (19/2) mengajaksejumlah media untukmenyaksikansecaralangsungprosesperakitan Chevrolet Spin dipabrik GM diBekasi. Kabarnyadalamwaktudekatiniataukira-kirabulan April 2013 GM akanresmimeluncurkan Chevrolet Spin ditanah air denganhargaperunitnyamulaidariRp. 139 juta. Chevrolet Spin hadirdengan 8 pilihan model, yakni Spin 1.2 LS Manual, Spin 1.2 LT Manual , Spin 1.5 LT Manual, Spin 1.5 LTZ Manual, Spin 1.5 LTZ Automatic, Spin 1.3 Diesel LS Manual, Spin Diesel 1.3 LT Manual, dan Spin Diesel 1.3 LTZ Manual. Dari 8 model tersebutterdapat 3 model Spin bermesin Diesel, apaalasan GM tetapmenghadirkan Chevrolet Spin Diesel mengingatkialitasbahanbakar Diesel/Solar di Indonesia masihburuk, ? berikutalasansingkat GM yang blackxperience.com dapatkansaatacara "Sneak Preview All New Chevrolet Spin" dipabrik GM Indonesia diBekasi.
Kehadiran Chevrolet Spin Diesel memangdisengaja, inidikarenakansemakinantusiasnyakonsumenmemilihmobilberbahanbakar Diesel selainitujuga GM inginmengikuti trend dansekaligusmenjadipencetushadirnya Multi Purpose Vehicle (MPV) pertama yang mengusung Diesel.
"seiring dengan perjalanan teknologi, teknologi Diesel itu juga semakin maju jadi tidak bisa dikatakan hanya berisik saja tapi juga peformanya semakin baik, begitu juga pemakaian bahan bakarnya irit. kalau kita lihat dari tahun ke tahun terlihat bahwa trend orang memilih diesel utamanya untuk SUV dan MPV itu semakin besar. Selama ini belum ada Diesel yang ditawarkan untuk kelas MPV seperti Spin ini justru itulah kita masuk kesitu karena kita (GM) ingin menjadi trendsetter, jadi kita tidak ingin mengikuti orang lain tapi kita ingin trendsetter karena kami merasa bahwa inilah saatnya kita masuk dengan teknologi tinggi yang diharapkan bisa sukses di pasar di Indonesia, karena kita melihat trend keinginan orang untuk memilih diesel semakin besar." jelas Direktur Marketing General Motors Indonesia (GMI) Yuniadi Hartono.
Chevrolet Spin dibagun di Indonesia dan dijual untuk pasar Indonesia, sebuah makna yang luas dan ada kaitannya dengan Diesel, karena Spin diperuntukkan bagi pasar di Indonesia maka Spin sudah dibagun berdasarkan spesifikasi yang cocok untuk Indonesia sehingga diprediksi cocok juga mengkomsumsi bahan bakar Diesel atau Solar lokal.
"kalau kita berbicara mengenai kualitas bahan bakar Solar di sini berkaitan dengan Spin Diesel, kendaraan ini sudah di kalibrasi dan memang sesuai dengan spesifikasi di Indoensia, kita ambil contoh Chevrolet Captiva, jadi mobil tersebut sampai sekarang menjadi satu produk yang sukses karena teknologinya tinggi bisa mengkonsumsi kualitas bahan bakar yang ada di Indonesia, nah sekarang kita pikir Captiva bisa sukses ini (Spin) tentunya bisa lebih sukses lagi karena ini bukan sesuatu hal yang sulit bagi kita menyesuaikan teknologi Diesel untuk di pasarkan di Indonesia." ucap Yuniadi.[san/timBX]