APR 20, 2011@11:48 WIB | 791 Views
Efek gempa dan gelombang tsunami yang melanda Jepang memaksakan beberapa perusahaan otomotif tutup untuk sementara waktu, bahkan diantaranya terpaksa mengurangi pasokan komponen ke luar Jepang, sehingga menyebabkan tak sedikit perusahaan ikut berhenti karena kurang pasokan bahan baku. Setelah Honda, Toyota, dan Nissan kini giliran Isuzu Motors yang ikut-ikutan menghentikan operasi pabrik, perusahaan yang terkenal dengan mesin Dieselnya ini terpaksa menghentikan pabriknya di Filipina dengan alasan utama kekurangan parts.
Isuzu Filipina Corporation (IPC) dipaksa untuk menangguhkan perakitan antara 18 April dan 2 Mei, Namun pihaknya tetap optimis dan percaya dapat mencapai pertumbuhan sebesar 17 persen untuk tahun ini. Yuki Kato, IPC wakil presiden eksekutif, mengatakan "bahwa Meskipun Isuzu Motors tidak mengalami kerusakan akibat gempa bumi bulan Maret, tidak juga pada beberapa pemasoknya. IPC sangat bergantung pada parts yang diimpor dari Jepang dan mereka berharap kekurangan komponen Itu yang akan segera berakhir." katanya.
Gempa bumi dan gelombang Tsunami yang melanda Jepang bulan lalu berdampak negatif dan merugikan bagi sejumlah industri otomotif Jepang, Nissan salah satu contohnya, mereka terpaksa menangguhkan produksi dilima pabrik akibat gempa. Honda juga mengalami nasib yang sama, mereka terpaksa memberhentikan enam pabrik.[san/TimBX]