NOV 23, 2011@13:22 WIB | 737 Views
Sebuah survey baru-baruinidikeluarkanolehHLDI (Highway Loss Data Institute), sebuahafiliasidariIIHS (Insurance Institute for Highway Safety), menunjukkanbahwapengemudimobilbersistemHibridalebihaman 25 persenketimbangpengemudi yang mengemudikanmobil non hibrida. "Beratmobilmenjadifaktor yang sangatbesarkata Matt Moore," wakilpresidenHLDI.
"mobilHibrida rata-rata lebihberat 10 persenbiladibandingkankendaraanlainnya yang non hibrida. Berattambahanmemberikanmereka (mobilHibrida) keuntungan yang tidakdimilikiolehmobil non Hibridaataukonvensional," tambah Matt Moore. Sementaraitudisisi lain HLDIjugamengungkapkandaripenelitian yang dilakukanterhadap 17 mobilversiHibridadan Non Hibridadarikendaraan yang lain, menunjukkanHibrida 20 persenlebihmemungkinkanterlibatdalamkecelakaandenganpejalankakibiladibandingkanmobilversikonvensional.
Hal tersebutbisaterjadikarenaketikamobil yang dikenaldenganemisi gas buangrendahiniberjalandengan modus listrikmakasuara yang dihasilkandarimobiltersebutsangatlembutsekalisehinggapejalankakitakmendengarnyajikaadamobilHibridamendekat. MelaluipenelitianinidiharapkanbahwakendaraanlistrikatauHibridamempunyaistandarkebisingangunamemberikanperingatankepadapejalankaki, kalaumobilsudahmulaimendekat.[san/timBX]