MAY 12, 2014@07:53 WIB | 1,188 Views
Juara nasional 2013 Akbar Hadianto alami nasib buruk jelang start hari kedua Kejurnas Rally of Celebes, Minggu (11/5) di Makassar, Sulawesi Selatan. Terjadi gangguan kelistrikan mendadak pada Evo X pacuannya menjelang start Special Stages (SS8). Akibatnya, ia terkena penalti dua setengah menit akibat keterlambatan di pos waktu. Padahal, dialah yang berpeluang menghadang Subhan Aksa, rekan satu tim di FRBT Sport yang memimpin lomba hingga SS7 pada hari sebelumnya.
Ternyata kondisi Akbar ikut mempengaruhi penampilan Subhan, juara nasional 2009, 2010 dan 2012. Keunggulan waktu yang semakin jauh dari Akbar membuatnya jalankan strategi berbeda dengan sedikit mengendurkan kecepatan mobil. Itu ia lakukan untuk meminimalisir risiko karena lintasan gravel di Perkebunan Takalar terbilang sulit. Reflek dan feeling-nya di balik kemudi ikut terpengaruh karena tak lagi seperti driving style aslinya. Sebuah insiden kecil tejadi, pacuannya keluar lintasan di sebuah tikungan dan alami sedikit kerusakan karena benturan.
Dengan skill dan kematangannya di lintasan, pereli yang tampil regular di WRC2 itu pun kemudian terkesan mudah menyelesaikan lomba dengan mendominasi SS8 sampai 13. Ia punya total waktu tempuh 1 jam 55 menit 19,4 detik. Unggul telak atas Priamanaya di tempat kedua, 2:08:24,4. Urutan tiga ditempati Sadikin Aksa yang bukan saja rekan setim Subhan di FBRT Sport, tapi juga kakak kandung. Duo Aksa ini pun tampil bersama di podium sekaligus bikin rekor tersendiri di kancah kejurnas.
Subhan sendiri tak sepenuhnya membenarkan anggapan ia mudah. Lawan-lawannya, khususnya Akbar, punya potensi untuk melawannya. Cuma bisa jadi jam terbang di kancah reli dunia membuat Subhan lebih piawai berstrategi, khususnya untuk memilih ban dan setingan mobil. Di seri perdana kejuaraan Indonesia ini, misalnya, ia justru memilih ban kering untuk mengarungi lomba. Padahal, hari pertama sebagian besar balapan justru diganggu hujan. Ia ambil risiko itu dengan prediksi hujan tak akan turun sampai lomba usai di petang hari.
“Sampai SS 12, pilihan itu sangat tepat. Tapi, jelang SS13, kami sangat khawatir karena cuaca sudah terlihat mendung. Akan sangat berbahaya jika pakai ban kering di lintasan basah. Kesulitan luar biasa akan dialami karena lintasan bukan hanya basah, tapi sangat becek. Untung tak jadi hujan. Jadi, dalam kompetisi reli ini nasib baik juga sangat menentukan,” papar Subhan yang untuk sementara ini memimpin klasemen Kejuaraan Indonesia 2014 dengan 25 poin.
Primanaya dan Sadikin pun cukup puas dengan hasil podium di seri perdana. Keduanya bahkan tak menduga hasil podium karena ada sejumlah pereli nasional yang lebih diperhitungkan jelang lomba. Sedangkan Akbar sendiri cukup puas dan mensyukuri hasil akhir di posisi keempat.
“Yang paling penting adalah mendapatkan poin dalam berbagai kesulitan yang kami alami. Peristiwa jelang start memang mengecewakan tapi itu hal biasa dalam reli. Mudah-mudahan di seri kedua nanti bisa lebih bagus lagi dan menyisakan peluang untuk mempertahankan gelar juara nasional,” ucapnya.
Serial kejurnas berikutnya berlangsung di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.[mot/timBX]