JUL 24, 2014@17:15 WIB | 27,327 Views
Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H yang jatuh tanggal 28-29 July mendatang jelas jadi momen pamungkas dalam rangkaian ibadah puasa Ramadhan tahun 2014. Mudik untuk silaturahmi bersama keluarga besar di kampung halaman tetap jadi ritual wajib. Namun seperti kita tahu, agenda mudik dari tahun ke tahun tak lepas dari yang namanya macet, pasar tumpah, bahkan yang paling fatal kerap terjadi kecelakaan.
Ford selaku pelopor Driving Skills For Life (DSFL) merangkum 10 tips berkendara aman saat mudik lebaran yang kami rasa layak menjadi referensi. Tidak hanya menekankan perilaku berkendara mobil yang pintar dan aman, 10 tips ini juga menjabarkan bagaimana berkendara mudik yang hemat bahan bakar. Yups, tak berlama-lama berikut 10 tipsnya :
1. Selalu kenakan sabuk pengaman saat berkendara. Sabuk pengaman seharusnya dipakai semua orang yang ada di kabin mobil tanpa terkecuali. Fitur ini berfungsi sebagai penahan tubuh pengemudi/penumpang manakala terjadi benturan pada kendaraan. Gunakan dengan cara menyilangkan pada tulang pinggul dan tulang bahu, sebagai tulang yang kokoh di tubuh. Atur ketinggian sabuk pengaman agar sesuai dengan kondisi pengguna.
2. Sesuaikan kaca spion samping dan belakang untuk mendapatkan pandangan yang jelas. Posisi kaca spion yang tepat bagi pengendara sangat banyak manfaatnya terutama untuk mengontrol posisi kendaraan kita terhadap kendaraan lain. Dalam pandangan pengemudi, posisi kaca spion samping harus dapat memperlihatkan sisi samping kendaraan dan situasi jalanan di dekatnya.
3. Mengemudi dengan tenang, antisipasi situasi lalu lintas. Pengemudi yang defensif mampu mengantisipasi situasi jalan demi keselamatan dirinya dan orang lain. Sikapnya akan selalu memperhatikan kepentingan orang lain, berbaik hati, tenang, dan memiliki tanggung jawab. Kuncinya ialah kesadaran, kewaspadaan, sikap mental, dan reaksi.
4. Tetap fokus atau berkonsentrasi saat berkendara. Kurangnya konsentrasi saat mengemudi dapat mencelakai diri sendiri dan orang lain. Abaikan gangguan yang kerap menggangu konsentrasi seperti percakapan dari penumpang, suara radio dan TV, aktifitas telepon (panggilan, sms, dan chatting). Untuk hal yang terakhir yaitu penggunaan ponsel saat berkendara, dianggap lebih berbahaya dibanding berkendara dalam pengaruh alkohol.
5. Pertahankan jarak aman "3 detik" antar kendaraan. Meski arus lalu lintas lancar, anda tetap harus menjaga jarak dengan kendaraan di depan untuk mengantisipasi kejadian mendadak. Beri jarak "tiga detik" yang dihitung berdasarkan lamanya waktu tempuh andara kendaraan di depan dengan kendaraan kita. Caranya, dengan menetapkan satu titik pengukur (misalnya tiang listrik) yang dilalui kendaraan di depan kita, lalu hitung jarak waktunya "tiga detik" dengan saat kendaraan kita melalui titik itu.
6. Sesuaikan pemindahaan gigi yang ideal. Berkendaralah dengan kecepatan mesin di rentang ideal 1.500-2.500 rpm untuk mendapatkan torsi yang optimal dan efisien. Melajulah secara konstan dengan menginjak gas secara lembut. Hindari akselerasi dan pengereman yang berlebih. Positifnya, kemajuan teknologi sudah mendesain agar kendaraan melaju di putaran mesin rendah sehihingga irit BBM dan mengurangi emisi.
7. Gunakan momentum kendaraan untuk menghemat pemakaian bahan bakar. Caranya, kurangi tekanan pada pedal gas atau lepaskan sama sekali pada saat kendaraan menjelang berhenti di lampu lalu lintas, jalan menurun, saat mengubah arah kendaraan, menghampiri kepadatan lalu lintas, serta berhenti sejenak di persimpangan.
8. Matikan mesin secara selektif. Jika kendaraan diperkirakan akan berhenti lebih dari 20 detik, maka lebih ekonomis jika mesin dimatikan. Kebiasaan mematikan mesin dapat menghemat konsumsi BBM dan rupanya tidak berpengaruh untuk merusak umur motor starter. Pasalnya konsumsi BBM saat kendaraan diam selama tiga menit sama dengan melaju satu kilometer dengan kecepatan 50 km/jam.
9. Perhatikan tekanan angin ban dan kondisi alur ban. Periksalah tekanan pada saat ban dalam kondisi dingin. Tekanan yang berlebih akan menyebabkan keausan ban tidak rata, sedangkan tekanan yang kurang dapat menyebabkan ban rusak hingga pecah yang tak jarang berujung pada kecelakaan fatal. Pastikan pula alur ban masih dalam kondisi layak untuk digunakan.
10. Hindari membawa beban berlebihan. Jangan membebani kendaraan dengan benda-benda yang tidak diperlukan seperti sound system berlebih, roof racks dan aksesoris yang tak perlu. Jika mendesak, gunakan kecepatan rendah bila sedang membawa barang dengan roof racks.[mot/timBX]