MAY 09, 2015@19:00 WIB | 5,720 Views
Sejak pertama kali diluncurkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 silam, tampilan Mitsubishi Delica cukup menarik perhatian. Menjadi menarik karena PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menggolongkan Delica sebagai mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) namun memiliki kemampuan Sport Utility Vehicle (SUV). Diboyong secara Completely Built Up (CBU) dari Jepang, Delica langsung di plot sebagai saingan dari Mazda Biante dan juga Nissan Serena. Berikut ini kami akan memberi sedikit panduan untuk memodifikasi kaki-kaki mobil yang dilepas seharga 409 jutaan tersebut.
Disebut-sebut memiliki kemampuan sebagai mobil SUV karena ground clereance Delica mencapai 190 mm dan menjadi yang tertinggi dikelasnya. Hal inilah yang membuat hengki dari bengkel Art Engineering merekomendasikan modifikasi Mitsubishi Delica lebih ke arah adventure. Menurut mekanik berambut pirang ini Delica yang memiliki bibir spakbor cukup lebar sehingga memungkinkan untuk menyematkan velg berdiameter lebar ataupun ban radial.
"Mobil ini ruang spakbornya lumayan lebar, jadi kalau mau pakai pelek besar enak banget. Tapi harus liat dulu kegunaan mobil sehari-hari, paling enak sih pakai ban H/T karena gak berisik kalau dipakai dijalan aspal. Bisa juga pakai tipe A/T kalau mau ngejar tampilan adventure karena tampilannya juga udah mendukung," ujar pria yang akrab disapa Eeng tersebut.
Berbicara soal kaki-kaki tidak afdol rasanya jika mengabaikan peranti shockbreaker dan juga velg. Karena kedua peranti ini dapat menunjang penampilan agar tampil lebih oke lagi. Untuk urusan yang satu ini Eeng menyarankan pemilik Delica agar menggunakan shock dengan sistem double action dan juga velg yang memilki offset dalam.
Baca juga: Bengkel Kaki Kaki Mobil
"Kita harus tau fungsi dari shock dulu, mau pake yang double action atau yang single action. Kalau mobil sering kejalan rusak atau lebih sering main tanah mendingan pakai shock doble action, karena shock tipe ini punya fungsi nekennya cepet dan reboundnya juga cepet. Kalau pakai yang single biasanya yang kalah nantinya coilspring jadi lemah. Berhubung ini bukan mobil offroad beneran, jadi simpelnya pakai velg yang offset dalam jadi tampangnya juga gak aneh," lanjut Eeng. [dw/timBX]