SEP 24, 2010@16:16 WIB | 15,662 Views
Ada beberapa parts penting yang mungkin tidak kita dapatkan saat membeli mobil baru. Salah satunya ialah stabilizer bar. Parts ini rata-rata tidak dipasok langsung pabrikan ketika merilis mobil baru. Mereka biasanya hanya mengandalkan kaki-kaki standard yang belum tentu memuaskan konsumen. Pengemudi yang terbiasa memacu mobil dengan kecepatan tinggi terutama saat menikung sering kali merasakan gejala melambung dari mobilnya. Gejala melambung/limbung kerap terjadi karena mobil mengalami body roll yang membuat kestabilan berkendara jadi tak terkendali akibat kurang optimalnya sektor kaki-kaki. Tak heran kalau banyak konsumen saat membeli mobil baru langsung membawa mobilnya untuk di pasang stabilizer bar.
Karena biasanya terpasang bersamaan saat membeli mobil, tentu kita harus tahu berapa lamakah usia stabilizer bar dan kapan waktu untuk mengganti parts ini. Tapi sebelum membahas masalah penggantian stabilizer bar, penting kita pahami beberapa unsur dari sebuah stabilizer bar. Stabilizer bar awalnya diaplikasi pada mobil balap yang cenderung dikendarai kencang tak terkecuali saat menikung. Pemakaian parts ini diklaim mampu membantu pebalap menjaga kecepatan mobilnya. Selain untuk urusan kebut, pemakaian stabilizer bar pada mobil penumpang disinyalir dapat mengurangi guncangan dan meningkatkan rasa aman dan nyaman.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui kondisi Stabilizer Bar saat sudah lemah/rusak ialah ketika anda sedang berkendara di jalanan dengan permukaan tidak rata, bergelombang (bumpy). Saat melintas di jalan tersebut dari bagian kaki-kaki akan terdengar bunyi "gluduk-gluduk" yang tidak akan berhenti kecuali anda melewati jalanan yang tertutup aspal rata. Hal ini mengindikasikan bahwa Stabilizer Bar anda mengalami kerusakan dan sudah waktunya untuk diganti. Perlu diperhatikan, produk ini biasanya terbuat dari bahan besi lentur dengan diameter 1,5 inchi sampai 3 inchi.
Untuk pemasangan stabilizer baru juga cukup mudah. Cukup pasang dua bracket yang ada di poros roda belakang dan dua baut ukuran 14 yang disambung langsung ke sasis. Perlu diperhatikan ialah karet pada bracket jangan sampai getas. Kondisi semacam ini dapat membuat cengkraman ke as roda jadi berkurang. Perlu diperhatikan lagi ialah pemasangan stabilizer bar jangan terlalu rendah dan dapat menyentuh polisi tidur. Walau nantinya efek dari pemakaian stabilizer bar mobil akan menjadi kaku, namun untuk urusan keamanan dan kenyamanan dapat lebih terjamin. So....jika gejala diatas sudah terasa sebaiknya lekaslah ganti stabilizer bar mobil anda. Harga piranti ini di pasaran berkisar dari Rp 450 sampai Rp 550 ribu (Lokal). [mot/timBX]