DEC 26, 2014@14:00 WIB | 3,066 Views
Berkendara di musim hujan memang membutuhkan teknik khusus, terlebih lagi jika jalan yang dilintasi tergenang air. Jika tidak berhati-hati, kendaraan bisa selip ketika melintasi genangan air. Inilah yang disebut gejala aquaplaning.
Aquaplaning dapat terjadi ketika tapak dalam ban tidak lagi menyalurkan air dari permukaan jalan. Akibatnya, ban mulai "mengambang" pada lapisan air dan dari titik ini, dan kendaraan akan tergelincir.
Pengendara dapat menyadari aquaplaning ketika kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespon gerakan kemudi. Gejala lain adalah pengendara melihat putaran mesin (RPM) naik turun secara tiba-tiba namun tanpa peningkatan kecepatan. Hal ini biasanya disertai dengan gejala kendaraan "berkedut" akibat ban kehilangan grip pada permukaan aspal, sebelum mendapatkan kembali kendalinya.
Ketika aquaplaning terjadi, pengemudi harus mengurangi kecepatan tanpa melakukan pengereman dengan cara mengurangi akselerasi secara bertahap. Tunggu kendaraan hingga melambat dan memungkinkan ban untuk mendapatkan kembali daya cengkeraman.
Jika kendaraan mulai tergelincir, pengemudi harus menjaga kemudi ke arah yang dituju sampai mobil tersebut berjalan lurus lagi. Jaga tekanan konstan dan ringan pada pedal gas. Mengemudi secara halus adalah kuncinya. [Pra/timBX]