AUG 01, 2020@08:00 WIB | 1,162 Views
Pasca menurunnya grafik penyebaran virus Covid-19 dan dilonggarkannya aturan beraktivitas di luar rumah, pemerintah tampak mulai membuka sejumlah sektor termasuk pariwisata. Selama pandemi, sektor pariwisata mengalami kelumpuhan total. Maka tak heran, terjadi pengurangan jumlah karyawan agar perusahaan bisa bertahan.
Memasuki era new normal, pemerintah tampaknya mulai membuka diri untuk memperbaiki sektor ini. Sebab pariwisata merupakan sektor penting penghasil pundi-pundi, baik untuk negara, maskapai, perhotelan, kuliner, dan banyak lagi. Gerbang pariwisata di kawasan Asia juga mulai terbuka dengan diterbitkannya jadwal resmi penerimaan turis.
Kamboja telah lebih dulu mencabut aturannya terkait penerimaan turis. Mulai 20 Mei lalu, warga negara asing sudah dapat berkunjung asal memenuhi syarat yang ditetapkan. Diantaranya, wajib deposit $3.000 dolar AS atau Rp43 juta Rupiah sebagai biaya tak terduga untuk covid-19 dan wajib menyertakan sertifikat medis Covid-19 yang dikeluarkan kurang dari 72 jam terakhir. Selain itu, turis juga harus memiliki asuransi medis dengan biaya pertanggungan minimum $50.000 dolar AS atau Rp725 juta Rupiah.
Berikutnya ada Thailand yang telah menerima turis mancanegara mulai 1 Juli lalu. Warga asing yang boleh masuk negara gajah putih ini adalah pebisnis, pekerja profesional, orang yang memiliki keluarga di Thailand, dan orang yang mencari layanan kesehatan di Thailand.
Beralih ke negara dengan pantai indah, ada Maldives yang membuka kembali perbatasannya untuk pariwisata internasional pada 15 Juli 2020. Penerbangan internasional telah dibuka untuk semua negara tanpa terkecuali. Selain itu, Maldives juga tidak mensyaratkan pengujian atau karantina ketika Anda berkunjung.
Berikutnya ada Nepal, yang akan membuka kembali perbatasannya untuk pariwisata internasional pada 17 Agustus. Pemerintah Nepal membuat pengumuman mengejutkan, bahwa semua penerbangan internasional dan domestik akan dilanjutkan pada tanggal tersebut. Langkah ini dilakukan tepat sebelum dimulainya trekking musim gugur dari September hingga November, yang biasanya menarik sepertiga dari 1,2 juta turis asing tahunan yang mengunjungi Nepal.
Tak ketinggalan Indonesia, yang membuka pariwisata internasional di Pulau Dewata, Bali. Gubernur Bali telah mengumumkan bahwa Bali akan dibuka kembali untuk wisatawan mulai 11 September 2020 mendatang. Dengan catatan, wisatawan harus menunjukkan sertifikat medis negatif Covid-19 dari negara asalnya atau bisa dengan menjalani tes ketika tiba di Bali. Hingga kini belum ada informasi detail, negara mana saja yang diperbolehkan masuk ke wilayah Bali.
Jadi, apakah destinasi wisata Anda pasca pandemi? [yub/asl/timBX]