MAR 26, 2018@11:30 WIB | 983 Views
Siapa yang pernah bertandang ke Daerah Glodok?
Yap, jika berada di Glodok pada siang hari, Anda akan merasa pengap, panas, sumpek dan penat, karena daerah ini terkenal dengan kesibukan pasarnya yang luar biasa ramai. Daerah Glodok memang berdekatan dengan Kota Tua, yang pastinya sejajar ke arah Istana Kepresidenan, masih banyak bangunan tua khas zaman dahulu. Beberapa bangunan masih terus dipakai untuk beraktivitas, namun sebagian dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Glodok juga dikenal sebagai pusat elektronik dan katanya Glodok juga merupakan pusat elektronik terbesar di Asia Tenggara. Sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, Glodok memang dikenal sebagai pecinan terbesar di Jakarta, yang mayoritas penduduknya adalah keturunan Tionghoa.
Ternyata, Glodok tidak hanya dikenal sebagai daerah yang menjual barang-barang elektronik saja. Namun juga terkenal dengan teh. Ya, jika sedang berada di Glodok, silahkan mampir ke Pantjoran Tea House, yang berdekatan dengan pasar Glodok.
Beberapa tahun lalu, gedung Pantjoran Tea House mengalami perbaikan gedung atau disebut revitalisasi. Hal tersebut dilakukan agar gedung peninggalan kota tua tetap lestari dan akan memunculkan oase baru, yaitu oase ketenangan di hiruk pikuknya daerah Kota Tua Jakarta.
Sejarahnya dahulu ada Pejabat Tionghoa yang ramah kepada pelancong yang baru tiba Di Sunda Kelapa. Beliau mempersilahkan pelancong tersebut beristirahat di teras kantornya yang berada di Kota Tua. Karena pada waktu itu, makanan dan minuman pun masih sulit didapatkan di daerah itu, pejabat tersebut menyediakan teh gratis untuk para pelancong dengan delapan teko dan cangkir. Seiring berjalannya waktu, kebiasaaan ini pun menjadi filosopi bagi pendiri Pantjoran Tea House.
Bangunan yang dahulunya dipakai oleh apotek tua bernama Apotehek Chung Hwa, Rumah Teh Pantjoran berlantai dua ini direnovasi di bawah program pemerintah yang berusaha merevitalisasi Kota Tua melalui Jakarta Old Town Revitalization Corp (JOTRC). Di sini kita akan disuguhkan 11 jenis teh premium dari beberpaa Negara seperti China, Jepang, Inggris, dan tentu saja dari Indonesia. Rumah teh ini sekarang selalu kedatangan penggemar teh dari turis. Teh yang paling digemari disini adalah Genmaicha dari Jepang.
Selain itu, bagi yang sedang lapar, di rumah teh ini juga bisa memesan makanan Indonesia dan china, seperti bubur, nasi goreng, gurame asam manis, dan udang goreng telur asin.
Pantjoran tea house tidak hanya sekedar menjual minuman teh disini, namun juga seperti filospi yang mereka anut dari Pejabat Tionghoa dahulu, yaitu sikap dan pelayanan yang baik. Tempat terbaik menyeruput teh disini adalah di lantai dua, dimana anda bisa menikmati teh dan memandangi kesibukan orang di jalanan Jakarta. Pantjoran Tea House buka mulai pukul 07.00 hingga 21.00.[prm/timBX]