MAY 23, 2019@11:43 WIB | 1,640 Views
Banyak yang sengaja datang ke Maroko untuk merasakan sensasi syahdu dan ramainya bulan suci Ramadan. Sepanjang bulan puasa ini masyarakat di Maroko memang baru beraktivitas lebih siang dan toko baru buka di atas jam 10 pagi.
Begitupun juga bank atau supermarket punya jam operasional yang berbeda pula karena lebih awal tutup. Hal itu karena pekerjanya cepat pulang untuk menyiapkan iftar di rumah. Restoran dan kafe akan buka lagi jam 9.30 malam.
Bagi para turis yang mau mengunjungi monumen, situs sejarah, museum, dan atraksi turis lainnya juga harus diperhatikan waktunya karena tutup lebih cepat. Namun meski banyak toko tutup cepat, pasar-pasar justru lebih ramai.
Nah, pasar juga menjadi tempat terbaik para turis untuk mencicipi langsung makanan iftar dari Maroko seperti harira soup pedas, Moroccan brochettes, telur rebus, kurma, aneka pastri, batbout (roti), and jus segar.
Sejumlah permen seperti sellou dan chebekia dibuat sebelum Ramadan juga disajikan selama bulan itu. Acara silaturahmi pada bulan ini dimeriahkan dengan roti Maroko, buah segar dan berbagai teh hangat.
Pengalaman berbuka puasa di rumah kerabat Maroko juga menjadi pengalaman yang patut dicari jika tak ada kerabat atau teman bisa berbuka puasa di berbagai restoran dan hotel yang menawarkan berbuka puasa otentik dan tradisional yang pasti jadi pengalaman tak terlupakan.
Dikutip dari Morocco World News, setelah selesai, berjalan-jalanlah atau nikmati salat di masjid Hassan II yang berada di Casablanca, tempat ratusan orang bersama menunaikan salat terawih.
Masjid ini juga diisi oleh kegiatan membaca Alquran. Bahkan Maroko memutuskan 17 Ramadan sebagai malam Lailatul Qadar. Silaturahmi pada malam ini dipererat dan diadakan makan malam antar keluarga. Salah tahajud berjamaah dihidupkan kembali saat di bulan suci ini. Maroko juga memiliki meriam Ramadan yang digunakan sebagai pertanda waktu berbuka. Saat meriam atau zokawa ditembakkan ke udara maka itu pertanda waktu berbuka telah tiba.
Warga diperbolehkan makan dan minum setelah meriam dibunyikan. Setelah itu, warga akan bersiap-siap untuk melaksanakan salat maghrib.