JUL 26, 2019@13:33 WIB | 2,465 Views
Tempat wisata yang bernama Pasir Salak Historical Complex merupakan tempat wisata yang berupa sebuah komplek di mana di dalamnya terdapat beberapa bangunan bersejarah. Beberapa gedung di dalam kompleks ini terdapat sebuah cerita bersejarah yang menceritakan seorang Residen Inggris yang pertama untuk negara bagian Perak, Mr. James Wheeler Woodford Birch dibunuh. Mr. JWW Birch ini termasuk orang yang sombong dan tidak menghormati adat istiadat setempat, seperti menolak untuk melepas sepatunya saat memasuki istana Sultan. Mr. JWW Birch ini adalah seorang budak kolonial dipilih untuk sebuah pekerjaan penting yang akhirnya membawa perseteruan dan peperangan antara sultan-sultan, termasuk Sultan Perak dengan kolonial Inggris.
Pasir Salak Historical Complex ini secara resmi dibuka untuk umum pada tahun 2004 dengan beberapa renovasi yang menjadikan komplek ini patut dijadikan salah satu tempat wisata unggulan di negara bagian Perak, Malaysia. Untuk mencapai lokasi komplek bersejarah ini, bisa mengambil patokan di kota Ipoh. Kemudian melewati jalan raya A15 Batu Gajah dan menyebrangi sungai Perak untuk mencapai pusat lokasi Pasir Salak Historical Complex ini. Sepanjang perjalanan dari Ipoh dan Batu Gajah akan ditemui banyak rambu-rambu penunjuk jalan, termasuk rambu penunjuk jalan menuju Pasir Salak Historical Complex ini.
Daya tarik utama dari Pasir Salak Historical Complex ini adalah Tunnel Time yang merupakan bangunan tradisional Melayu yang menceritakan peristiwa-peristiwa penting bersejarah yang berawal dari sejarah perjanjian Kuala Selingsing, Malaysia. Sejarah menceritakan perjuangan kemerdekaan rakyat Perak yang melawan dan mempertahankan tanah dan hartanya dengan menolak sistem upeti kepada kolonial Inggris yang tengah berkuasa saat itu. Di kompleks ini juga terdapat pameran koleksi keris-keris bersejarah dan beberapa atraksi yang sangat menarik lainnya, seperti panggung Beloteh (Tari Panen), Lela Rentaka (sejenis meriam yang digunakan oleh orang Melayu ), rumah tradisional Perak disebut Rumah Kutai dan masjid kayu, yang merupakan bangunan yang dibangun pada tahun 1964 dan kemudian dibakar pada saat perang melawan kolonial Inggris di lokasi yang sama.