NOV 19, 2021@19:24 WIB | 5,398 Views
Hobi yang satu ini memang banyak digemari, selain ekstrim, ada hal menarik yang perlu di ulas, seperti teknis bersama Komunitas Merapi Paralayang. Komunitas ini menjadi yang tertua di Indonesia.
Part seperti Harness mulai dipasangkan ke bodi, fungsinya lebih sebagai tempat duduk, sekaligus menggunakan helm khusus. "Paralayang terlahir di Yogyakarta tepatnya di Parangtritis sejak tahun 1980-an. Kemudian berkembang antara Paralayang yang konvensional dengan Paramotor yang lebih modern," tutur Bro Takur profesional dari Komunitas Merapi.
Paralayang secara teknis lebih ke bagaimana menaklukkan angin, dengan teknis yang sudah dipelajari. Sebelum terbang, harus mengetahui kondisi cuaca, dan tekanan angin. Kondisi cuaca yang bagus, seperti terik matahari yang maksimum, dan awan yang berjauhan dan tinggi. Sementara kecepatan angin di gunung diperlukan sekitar 14-15 km/jam. Diatas itu cukup berbahaya, karena angin gunung tidak selalu berembus kontinyu. Biasanya digunakan wind meter untuk mengetahui secara akurat.
Olahraga Paralayang juga memiliki jalur prestasi, salah satunya yang dilombakan adalah KTM (Ketepatan Mendarat) dengan mendarat di satu titik secara tepat. "Prestasi yang pernah kita raih, Indonesia memiliki prestasi ketepatan mendarat nomor satu di dunia. Lebih tepatnya sebelum pandemik," cetus pemilik nama asli Kurniadi ini.
Selain kelas KTM ini, ada juga kelas lain yang dilombakan, seperti jarak terbuka dan jarak bebas. Jarak terbuka lebih banyak bermain point, sesuai dengan obstacle kiri kanan (check point) yang sudah ditentukan, sesuai kecepatan waktu. Sementara kelas jarak bebas, adalah jarak paling jauh dari titik point terbang. Rekor terlama dipecahkan di Wonogiri, dengan 99 kilometer dan selama 4 jam di udara.
Sementara bagi pemula harus belajar dahulu, hingga mendapatkan lisensi terbang khusus. Pemula biasanya mengambil cara bagaimana menerbangkan parasut, dan bagaimana mengantisipasi jatuhnya parasut. Karena kecepatan angin berubah-berubah, test skil pertama harus melewati hal ini. Baru kemudian dilanjutkan dengan terbang rendah. Ketika sudah percaya diri, baru bisa terbang dari titik lebih tinggi.
Jika jam terbangnya lebih dari 40 kali maka siswa berhak mendapatkan lisensi PL1. Selama masih PL1, penerbangan harus didampingi oleh senior, karena melawan alam, harus melewati pendampingan.
Tidak ada batas usia, yang penting berat badan sudah mendapatkan di berat 45kg, maka siswa dapat terbang bersama pembimbing. Dari PL1 ke PL2 butuh jam terbang hingga 120 jam. Sementara untuk ke PL3 harus sudah melengkapi dengan kejuaraan selama 2 tahun berturut-turut dan jarak terbang 40 km.
Part Paralayang yang harus dilengkapi antara lain parachute utama, harness, parachute cadangan, helm dan sepatu.
"Setiap parachute memiliki grade. Untuk solo memiliki ukuran lebih kecil. Sementara kecepatan bisa diukur, dan ditambah kecepatan saat di udara. Makin tinggi bisa makin kencang," ungkap Bro Takur. Sementara harga sebuah basic parachute dimulai dari Rp30-40 juta. Tipe tertinggi pro set bisa mencapai Rp100 jutaan.
Kepoin terus perkembangan dunia paralayang melalui instagram : @merapiparaglidingclub sebagai sekolah untuk mendapatkan sebuah lisensi khusus terbang. Sementara untuk sekedar menikmati bisa melalui IG : @paralayangpuncakbogor, sebagai wisata yang siap dicoba para pecinta adrenalin. [Ahs/timBX]