NOV 28, 2018@14:00 WIB | 852 Views
Angkatan Darat AS telah memberi Microsoft kontrak 480 juta dolar untuk memasok cabang militer sebanyak 100.000 headset HoloLens augmented reality untuk tujuan pelatihan dan pertempuran. Keberhasilan Microsoft mengalahkan perusahaan augmentend reality terkemuka seperti Magic Leap dan ARkit dari iOS.
Microsoft berada di atas angin, terutama berfokus pada pasar perusahaan, tidak seperti Magic Leap, yang berfokus pada pasar konsumen yang nyaris tidak ada. Microsoft sebelumnya juga telah menjual beberapa headset kepada militer. Tetapi kontrak ini akan melampaui kolaborasi sebelumnya, dan dapat sangat memperluas jangkauan pemasaran headset.
"Teknologi augmented reality akan memberikan informasi yang lebih banyak dan lebih baik kepada pasukan untuk membuat keputusan," tulis juru bicara Microsoft dalam email ke Bloomberg. "Pekerjaan baru ini memperluas hubungan kami yang sudah lama dan terpercaya dengan Departemen Pertahanan ke area baru ini."
Menurut Bloomberg, headset kelas militer akan sangat bervariasi dari desain HoloLens yang ada. Mereka akan termasuk penginderaan termal dan penglihatan malam dan digunakan dalam pelatihan dan di medan perang. Microsoft akan diharapkan untuk menyediakan setidaknya 2.500 unit headset ke cabang militer dalam dua tahun ke depan.
Kemampuan HoloLens yang memiliki fitur Holographic Resolutions, dengan nama holographic desity, memiliki pencahayaan 2,3 poin, melebihi 2,5k radian. Selain itu, HoloLens memiliki kalibrasi jarak yang dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterima pupil mata. Fitur-fitur tersebut membawa pengguna merasakan pengalaman menakjubkan menikmati dunia virtual.
Kerja sama antara perusahaan teknologi dan militer AS telah menjadi penuh selama tahun lalu. Dengan kenyataan tersebut, karyawan Microsoft menulis surat keberatan dengan kesepakatan dan menantang para pemimpin di perusahaan masing-masing untuk menarik diri. Bulan lalu, Google menarik diri dari proses penawaran kontrak JEDI Pentagon senilai $ 10 miliar. Sedangkan, Microsoft terus mengajukan penawaran untuk kesepakatan itu, meskipun karyawan tidak setuju dengan langkah tersebut.[Ahs/timBX]