JAN 15, 2016@12:00 WIB | 701 Views
Ditengah banyaknya pengguna smartphone saat ini, yang sering menjadi masalah adalah borosnya battery life. Namun, ada masalah lain yang lebih serius lagi yakni panas yang berlebih (overheat) pada baterai yang dapat menyebabkan smartphone terbakar, bahkan sampai meledak. Melihat kelemahan baterai smartphone tersebut, para ilmuwan di Standord University telah berhasil menciptakan baterai baru lithium-ion yang dapat mati sendiri jika terjadi overheat.
Tentu saja baterai akan aktif kembali setelah level panas berada pada titik aman. Dengan begitu baterai tidak akan dipaksa bekerja terus saat overheat yang bisa menimbulkan percikan api. Untuk menciptakan baterai yang dapat mati sendiri saat overheat, hanya dengan melapisi partikel nickel runcing dengan graphene. Lalu partikel yang telah dilapisi tersebut ditanam pada sebuah lembaran elastis polyethylene dan dipasang pada elektroda baterai sebagai jalur yang dilalui listrik. Cara kerjanya, partikel runcing di lembaran akan tersebar saat terjadi overheat sehingga arus listrik tidak dapat lewat.
Kedepannya, teknologi ini tidak hanya akan diterapkan untuk baterai smartphone, laptop tapi perangkat mobile lainnya, termasuk baterai hoverboard yang belakangan ini sering dilaporkan meledak. Belum ada informasi kapan baterai yang sedang diciptakan para ilmuwan di Stanford ini siap untuk diproduksi massal. Semoga teknologi yang diciptakan para ilmuwan ini dapat memotivasi semu apihak untuk menciptakan teknologi serupa. [Don/TimBX]