MAY 15, 2020@10:34 WIB | 963 Views
Smartphone kini memiliki andil besar dalam kehidupan manusia. Tak hanya menjadi alat komunikasi saja, bahkan kini melalui aplikasi yang banyak dibuat bisa melacak orang yag terinfeksi Covid-19, memberitahukan cara karantina pribadi, dan sebagai media tanya jawab antara masyarakat dan tim penanggulangan wabah ini, daripada mengunjungi dokter setiap hari.
Tiap negara memiliki jenis aplikasinya masing-masing, bahkan di Indonesia aplikasi PeduliLindungi diluncurkan untuk melihat lokasi zona merah Covid-19. Teknologi yang kian maju, kini menjadi penolong manusia di tengah pandemi saat ini, dan berikut beberapa aplikasi yang bisa melacak penyebarab Covid-19;
1. Covid Watch
Aplikasi ini dikembangkan oleh Stanford University, untuk melindungi masyarakat dari Covid-19, tanpa harus memberikan privasi. Cukup menggunakan sinyal bluetooth, untuk mendeteksi pengguna agar menjauhi atau menjaga jarak dengan orang lain. Positifnya, pemerintah tak isa masuk ke aplikasi ini untuk meretas data penggunanya.
2. PeduliLindungi
Aplikasi ini terhubung langsung dengan Satgas Covid-19, Kominfo dan Kemenkes. Pemerintah menjamin privasi data pengguna ketika menginstal aplikasi ini. Sistem kerjanya ialah, mendeteksi nomor ponsel yang pernah berada di sekitar pasien positif Covid-19 tersebut. Orang-orang yang terdeteksi pernah berada di sekitar atau satu lokasi dengan pasien positif akan mendapatkan peringatan melalui SMS blast. Kemudian, penerima notifikasi harus menjalankan protokol orang dalam pengawasan (ODP). Selain itu, pemerintah juga akan memonitor kerumuman orang selama masa darurat Covid-19 melalui nomor ponsel Mobile Station International Subscriber Directory Number (MSISDN) berdasarkan data Base Transceiver Station (BTS).
3. The Corona DataSpende
Terhubung dengan smartwatch, aplikasi besutan Jerman ini bisa memonitor penyebaran corona dengan memeriksa tanda vital seperti denyut nadi, suhu tubuh, pola tidur, dan kebugaran tubuh. Hasil dari analisa ini akan ditampilkan di peta interaktif online, dan terhubung ke otoritas kesehatan setempat. Setelah itu, mereka akan membuat map/peta inventaris dengan menentukan titik merah atau zona merah Covid-19
4. Aarogya Setu
Kementerian Elektronika dan TI India segera membuat aplikasi penyebaran Covid-19, karena negaranya yang semakin banyak menerima korban yang terinfeksi. Lebih dari 50 juta pengguna terdaftar aplikasi ini sejak peluncuran awalnya. Sistem kerjanya, pengguna aplikasi akan diberitahu lokasi yang pernah dilewati atau ditingali seseorang yang positif Covid-19. Menggunakan bluetooth dan data grafik, pengguna aplikasi ini akan diberitahu peta lokasi yang kemungkinan terdapat virus mematikan ini. Pengguna Aarogya Setu wajib menghidupkan Bluetooth dan berbagi lokasi. Penggunanya juga akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang mengarah apakah anda terinfeksi atau tidak. Tata cara karantina diri sendiri pun terdapat di aplikasi milik Pemerintah India ini.
5. Covid Symptom Tracker
Para dokter dan peneliti dari King’s College London dan Rumah Sakit St. Thomas bekerjasama dengan Zoe Global, sebuah pelayanan kesehatan swasta dalam menghadirkan aplikasi ini. Covid Symptom Tracker meneliti cara penyebaran tingkat lanjut, dan melacak penyebarannya. Daerah-daerah berisiko tinggi sebagai titik merah penyebaran Covid-19 juga diteliti dengan aplikasi ini, kecepatan penyebaran virus, dan kelompok paling rentan, berdasarkan tingkat kesehatan masyarakat. Namun, aplikasi ini hanya diperuntukkan bagi penelitian departemen kesehatan, dan bukan untuk banyak orang/komersial.[prm/timBX] berbagai sumber