FEB 27, 2020@16:05 WIB | 743 Views
Ponsel-ponsel terdahulu memiliki ciri khas yang terdapat pada baterainya, yaitu baterai yang bisa dilepas.
Pada masanya ada banyak perusahaan yang menciptakan smartphone yang memiliki baterai yang dapat dilepas dan diganti. Ini dimaksudkan jika suatu saat kondisi baterai ponsel yang Anda pakai memburuk dan tidak lagi mengisi dayanya sebagaimana mestinya, yang perlu Anda lakukan hanyalah menukarnya dengan baterai yang baru.
Namun desain yang digunakan pada masa itu sangat bertentangan dengan desain smartphone saat ini yang jika baterai gagal atau rusak yang harus dilakukan tentu pilihannya cuma satu, yaitu menukar baterai dengan yang baru di pusat servis resmi ponsel tersebut. Tentunya itu bisa sangat mahal. Pelanggan sebaliknya sangat didorong untuk hanya membeli smartphone baru.
Namun, bukan itu yang diinginkan UE, karena menurut dokumen yang diduga bocor dari Uni Eropa (UE), mereka menginginkan pengembalian baterai yang mudah diganti.
Uni Eropa diperkirakan akan membahas kemungkinan membuat keputusan yang sangat besar ini pada awal bulan depan. Jika undang-undang disahkan, itu bisa memaksa perusahaan untuk mulai membuat ponsel yang memiliki baterai yang pengguna dapat dengan mudah mengganti sendiri. Walaupun ini bukan ide yang buruk karena dapat membantu mengurangi limbah elektronik, tentunya pasti akan ada gejolak yang tidak kecil di tengah-tengah produsen ponsel pintar dan kami membayangkan bahwa banyak perusahaan mungkin tidak akan terlalu senang karenanya.
Ini juga bukan pertama kalinya Uni Eropa (UE) mengambil tindakan untuk menangani limbah elektronik di industri ponsel pintar. Jika kita ingat belum lama ini, Uni Eropa(UE) ingin membuat pemerataan sehingga semua smartphone harus menggunakan charger yang sama, yang pada dasarnya tentu juga akan memaksa Apple untuk beralih dari charger miliknya, yaitu Lightning ke sesuatu yang sedikit lebih umum seperti USB-C.
Pada awalnya baterai yang dapat dilepas dianggap dapat menghabiskan banyak ruang di ponsel sehingga diciptakan Baterai yang tidak dapat dilepas memungkinkan pembuatan perangkat memproduksi perangkat yang lebih tipis dan ringan.
Dan juga kemampuan untuk membuat baterai yang dapat berbaur dengan perangkat keras ini memungkinkan mereka untuk membuat perangkat yang ringan dengan desain yang lebih baik dibandingkan dengan ponsel yang dapat dilepas baterainya.
Tentunya ketika berbicara tentang baterai maka akan lebih lengkap jika kita membahas umur dari baterai, caranya adalah dengan menentukan tanggal pembelian ponsel atau tanggal pemasangan baterai. Baterai ponsel hanya bertahan antara satu hingga dua tahun, yang setara dengan sekitar 300 hingga 500 siklus pengisian daya. Jika baterai ponsel lebih dari dua tahun, itu harus diganti.[Sht/Hsn/timBX]