OCT 27, 2020@11:30 WIB | 743 Views
Meski telah mereda, wabah virus corona belum sepenuhnya berakhir. Hingga kini, masyarakat masih kesulitan untuk memprediksi di mana kluster covid-19 dapat muncul. Ini disebabkan lamanya waktu inkubasi hingga 14 hari, artinya siapa saja bisa berjalan-jalan selama dua minggu saat terinfeksi tanpa mengetahuinya.
Sejumlah perusahaan teknologi pun terus berupaya membantu menangani wabah global ini. Salah satu media sosial tertua dan populer, Facebook, turut ambil bagian di dalamnya. Perusahaan dikabarkan menggunakan AI untuk membantu memperkirakan penyebaran virus corona.
AI atau singkatan dari Artificial Intelligence sendiri merupakan kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah, atau bisa didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer, jadi kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin atau komputer agar bisa melakukann pekerjaan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Dalam hal ini, Facebook memanfaatkannya untuk memprediksi penyebaran virus corona di Amerika Serikat. Menurut Facebook, “Covid-19 telah berkembang pesat dan tidak terduga, menghambat rencana pembukaan kembali di beberapa negara bagian dan memperkenalkan hotspot baru di negara lain. Potensi kebangkitan ini menggarisbawahi perlunya pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan penyakit secara geografis.”
“Berdasarkan komitmen kami untuk membantu orang-orang tetap aman dan mendapatkan informasi tentang virus, kami menerbitkan ramalan baru yang didukung AI yang memprediksi penyebaran covid-19 di seluruh Amerika Serikat di tingkat kabupaten.”
Dengan menggunakan AI untuk memprediksi penyebaran, Facebook berharap dapat memberi tempat dan waktu kepada masyarakat. Sehingga mampu mempersiapkan diri secara matang dan mengambil tindakan tepat untuk menghadapinya, jika dan ketika itu terjadi.
Untuk saat ini, alat AI akan digunakan di Amerika Serikat saja. Belum ada konfirmasi resmi apakah fitur ini akan diperluas ke negara lain.
Selain memprediksi penyebaran corona, Facebook juga memanfaatkan AI untuk membuat berita dengan bahasa yang lebih natural. Ini dikarenakan Facebook hingga kini masih menjadi salah satu platform penyebaran berita dari seluruh dunia. Kondisi ini membuat Facebook setidaknya harus menerjemahkan 20 miliar news feed per harinya untuk disajikan kepada para pengguna. Dengan mengutamakan kenyamanan pengguna saat membaca berita dalam bahasa masing-masing, Facebook baru-baru ini memperkenalkan AI M2M-100 yang ditujukan untuk menerjemahkan news feed senatural mungkin.
Well, kita berharap semoga penggunaan AI oleh Facebook dapat memberi efek positif dan akan menarik untuk melihat bagaimana hasilnya. [yub/asl/timBX] berbagai sumber