MAR 22, 2021@19:00 WIB | 867 Views
Memasuki era new better normal, Samsung menggandeng para social expressor, content creator, penikmat film hingga sineas Indonesia untuk mengasah kemampuan dalam membuat film melalui kecanggihan smartphone. Samsung kembali berkampanye The Epick Movie melibatkan sutradara profesional, Angga Dwimas Sasongko. Kehadiran Samsung Galaxy S21 Ultra 5G sebagai piranti yang bekerja menggantikan kamera profesional.
Siapa peserta yang berhak atas kolaborasi dengan Angga Dwimas Sasongko? Samsung kemudian memutuskan pemenang GMS 2021, Kenza Lufhfiani, yang masih duduk di bangku kuliah, cukup tertarik di dunia perfilman.
"Kita bisa membuat film dari ide dan imajinasi kita. Dan aku sudah buktikan bisa membuat film pendek. Rasanya cukup senang, apalagi saya ditakdirkan berkolaborasi dengan sutradara profesional," ungkap Kenza yang membuat judul "Do you want to Get Out" di Galaxy Movie Studio Tahun 2021.
Sementara sebagai sutradara profesional, Angga Dwimas sendiri menilai platform streaming meningkat penggunaannya selama pandemi, bahkan menjadi habbit. "Sebagai penikmat platform streaming, kita tidak hanya memposisikan sebagai penonton, bisa saja meningkat sebagai kreator film pendek. Siapa saja terbuka untuk membuat film pendek dan bakal dilihat oleh masyarakat di dunia, melalui platform streaming," tutur Angga Dwimas Sasongko.
Fitur Galaxy S21 Ultra 5G punya beberapa kelebihan. Menutur Kenza, dirinya paling suka dengan fitur director view, yang mempermudah pengambilan gambar, dan melihat langsung sisi dramatis. Beberapa step sulit bisa cukup digantikan menggunakan smartphone, "Saya harus belajar banyak dunia film. Cerita menarik, lokasi syuting yang mengambil di kampus Kenza, banyak teman kampus ikut melihat dan banyak aksi dramatis dengan dicapture dengan sebuah smartphone," aku Kenza.
Added value dari Galaxy Movie Studio (GMS) 2021, brand Samsung didukung dengan komunitas yang kuat. Samsung Galaxy S21 Ultra 5G mendukung proses post production, sejalan dengan pre production yang disusun. "Dengan menggunakan layar Samsung untuk editing, semua orang bisa menjadi filmaker, be bold to start, epic movie bisa membuat film, dan menyebarkan di dunia." tambah Angga Dwimas Sasongko.
Ditambah dengan film maker bisa edit langsung di Samsung Galaxy S 21 Ultra 5G, tanpa harus menggunakan program editing profesional. "Kami akan eksplore, fitur2 yang tidak ada di device lain. Dengan Galaxy S21 Ultra 5G tidak menahan konsep, atau story telling yang dimampatkan, namun dengan agility kami, dikembangkan untuk merambah dan memperkaya story telling, meski hanya handheld atau dengan gimbal," ungkapnya.
Galaxy Movie Studio (GMS) 2021 menjadi hal yang penting membuat ekosistem perfilman di Indonesia semakin luas. Kreasi, produksi, literasi, menjadi asas sejalan dengan UU kebudayaan, dengan menggali warisan budaya Nasional.
"Film pendek menjadi naik daun, dalam menggali warisan kebudayaan nasional, mengantarkan narasi budaya dari lokal menuju tingkat dunia. Inisiatif Samsung berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meramaikan ekosistem perfilman makin maju dan berkontribusi memajukan perfilman di Indonesia," tambah Ahmad Mahendra, Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sisi epik flagship Samsung Galaxy S21 Ultra 5G menurut Miranda Marokka, "Samsung Galaxy S 21 Ultra 5G punya fitur director view (as a sutradara), night mode yang semakin baik di kondisi gelap. Compatible dengan S-Pen, membuat editing lebih mudah dan perfect. Prosesor yang mumpuni dan baterai yang bisa digunakan untuk bekerja membuat video seharian." [Ahs/timBX]