JUL 30, 2018@10:25 WIB | 831 Views
(Google baru saja memperbaharui kebijakan terkait aplikasi yang dibuat oleh para pengembang aplikasi)
Google secara berkala selalu memperbaharui kebijakan developer dalam toko aplikasinya. Perlu diketahui, kebijakan yang dikeluarkan Google akan berpengaruh pada aplikasi yang akan terdapat dalam Google Play. Berkat kebijakan yang baru saja dikeluarkan tersebut, beberapa aplikasi terpaksa harus mengakhiri eksistensinya di toko aplikasi Google Play.
(Aplikasi mining mata uang digital dipastikan tidak akan ada lagi)
Setidaknya, ada beberapa kategori yang terjaring oleh Google. Salah satunya adalah aplikasi berbasis kriptokurensi, atau mata uang digital. Namun tidak semua aplikasi mining dilarang Google. Perusahaan ini mengijinkan aplikasi yang digunakan untuk “menambang dari jarak jauh”.
Google juga melarang aplikasi yang bersifat repetitif. Artinya, aplikasi yang menawarkan user experience serupa dengan apikasi lainnya. Sebuah aplikasi dapat langsung dihapus Google jika kedapatan melakukan plagiarisme tanpa menambahkan fitur unik pada aplikasi bersangkutan. Pengembang yang mengupload banyak aplikasi dengan fungsi sama pun jadi sasaran kebijakan baru ini.
(Google makin selektif terhadap aplikasi yang boleh masuk Play Store)
Google juga secara khusus memberi perhatian untuk aplikasi anak-anak yang mengandung konten dewasa. Tak hanya berupa video, aplikasi game yang mengandung konten dewasa langsung dihapus oleh Google.
Kebijakan baru ini juga menyoroti aplikasi yang memfasilitasi penjualan senjata, amunisi serta aksesori senjata api lainnya. Tak hanya itu, Google juga melarang aplikasi berbau terorisme. Namun pihak Google memberi pengecualian jika aplikasi tersebut dibuat untuk tujuan pendidikan, ilmiah serta seni dengan disertai penjelasan detil pada para penggunanya.
Belakangan ini, Google semakin selektif terhadap aplikasi yang dapat diunduh pengguna di Google Play Store. Pasalnya, selain banyak menampilkan konten yang tidak sesuai, tak sedikit juga aplikasi yang mengandung virus dengan tujuan melakukan phising. Untuk hal tersebut, Google menyediakan fitur yang akan memberitahu penggunanya jika aplikasi yang hendak diunduh dapat berisi konten berbahaya. [Trd/timBX]