JUN 13, 2024@17:33 WIB | 530 Views
Google sedang mempersiapkan inovasi terbaru untuk smartphone terutama yang berbasis android. Inovasi tersebut adalah teknologi artificial intelligence (AI) yang diperuntukkan sebagai sistem anti-maling dan kabarnya sekarang sedang diuji coba di Brasil.
Dilansir Reuters, Google mengklaim teknologi AI tersebut menawarkan sistem proteksi tingkat tinggi. Ada dua fitur andalan yang dihadirkan yakni AI mampu mengetahui kapan ponsel telah dicuri dan bisa langsung melakukan penguncian perangkat secara cepat dan dari jarak jauh.
Dalam uji coba di Brazil, perusahaan teknologi tersebut membeberkan ada tiga fitur proteksi yang tersedia. Pertama, AI dikembangkan untuk bisa membantu mendeteksi sinyal gerakan umum yang terkait dengan pencurian dan secara otomatis melakukan pemblokiran layar.
Lalu yang kedua ialah membuat pengguna bisa melakukan penguncian perangkat dari jarak jauh. Untuk bisa mengaktifkan fitur ini pengguna harus memasukkan nomor telepon dan menyelesaikan tantangan keamanan dari perangkat lain.
Sedangkan yang terakhir, fiturnya memungkinkan layar terkunci secara otomatis jika ponsel dibiarkan tanpa akses internet dalam waktu yang lama.
Google menyebut teknologi AI ini hanya tersedia dan bisa diakses oleh pengguna ponsel Android versi 10 atau lebih tinggi. Brazil menjadi negara pertama yang akan mendapatkan update ini di bulan Juli mendatang lalu setelahnya akan dirilis ke negara lain secara bertahap hingga akhir tahun.
Jika ada yang bertanya kenapa Brazil? Google memiliki jawabannya yaitu negara tersebut sedang mengalami kenaikan signifikan dalam hal pencurian ponsel. Tercatat ada kenaikan kasus sebanyak 16,6 persen pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya artinya ada sekitar hampir 1 juta kasus pencurian ponsel disana
Pemerintah Brasil sangat bekerja keras untuk mengurangi kasus ini dan Desember lalu sudah meluncurkan aplikasi bernama Celular Seguro, yang memungkinkan pengguna melaporkan pencurian dan memblokir ponsel tersebut menggunakan perangkat orang lain. Efeknya pun langsung terasa dimana pada bulan lalu, sekitar 2 juta orang terdaftar pada aplikasi tersebut di seluruh negeri serta berhasil memblokir sebanyak 50.000 unit ponsel, menurut Kementerian Kehakiman Brasil. [wic/timBX]