SEP 11, 2020@10:30 WIB | 964 Views
Huawei meluncurkan versi kedua sistem operasi mandirinya, HarmonyOS. Sistem operasi ini diumumkan langsung oleh Division Cunsumer CEO, Richard Yu, dalam konferensi pengembang Huawei di Shenzhen, China, Kamis (10/9/20). Richard Yu mengatakan, “Mungkin mulai tahun depan kita akan melihat ponsel pintar dengan Harmony OS.”
Sistem operasi ini akan dijalankan untuk pertama kalinya tahun depan, sebagai alternatif dari Google Android. HarmonyOS pertama kali diperkenalkan Huawei tahun lalu. Perusahaan tampak sangat serius mengembangkan sistem operasi ini setelah mereka dimasukkan ke dalam Daftar Entitas AS. Itu adalah daftar hitam yang membatasi beberapa perusahaan AS menjual produknya, ke raksasa teknologi China.
Google menangguhkan aktivitas bisnis dengan Huawei dan memaksa perusahaan untuk merilis ponsel pintar andalannya tanpa versi lisensi dari sistem operasi Android perusahaan AS. Sebenarnya, itu bukan masalah besar di China karena layanan Gmail atau pencari Google diblokir. Tetapi ini adalah hal penting untuk Huawei di pasar internasional, mengingat konsumennya adalah pengguna aplikasi semacam itu.
Meskipun Huawei menjadi pembuat ponsel pintar nomor satu di dunia pada kuartal kedua, sebagian besar berkat pasar China dengan populasi sangat besar. Pasar internasional alami penurunan tajam. Huawei mengklaim HarmonyOS 2.0 sebagai sistem operasi seluler yang dapat bekerja di sejumlah perangkat berbeda. Pengembang hanya perlu membuat satu versi aplikasi yang dipasangkan ke banyak perangkat keras, klaim dari perusahaan.
Huawei mengatakan, versi beta sistem operasi terbuka untuk pengembang. Bahkan saingan Huawei, untuk perangkat seperti jam tangan pintar, TV dan unit in-car head mulai 10 September. Sementara sistem operasi untuk ponsel pintar akan dibuka pada bulan Desember. Sejak tanggal tersebut, pengembang akan dapat bereksperimen dan mengembangkan aplikasi untuk HarmonyOS.
“Di sisi lain, mereka akan berpikir dua kali untuk bekerja dengan musuh bebuyutan yang telah begitu agresif bersaing dengan mereka di China selama setahun terakhir,” kata Bryan Ma, selaku vice president penelitian perangkat IDC. Ia merujuk pada para pengembang yang mungkin akan bekerja sama dengan Huawei meskipun sekarang ini mereka adalah rival.
“Saya pikir mereka akan menjajaki opsi mereka tetapi tidak berkomitmen sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana [keadaan di] AS. Kebijakan mungkin berubah tahun depan,” sambungnya Bryan Ma.
Dengan adanya HarmonyOS dari Huawei, ini dapat menjadi opsi bagi pengembang apabila suatu saat mereka menghadapi larangan serupa ketika menggunakan Google. Huawei kini siap bersaing dengan dua sistem operasi terbesar saat ini, Google Android dan Apple iOS. Perusahaan yang berbasis di China ini sedang membangun basis aplikasi berkualitas tinggi dengan membuka lebih banyak perangkat dan lebih banyak pengguna. [yub/asl/timBX] berbagai sumber