DEC 31, 2017@11:00 WIB | 1,010 Views
Dipenghujung tahun 2017, kami berusaha mencoba menghadirkan lima kamera terbaik yang telah rilis di tahun 2017. Tentu saja ini menjadi pertimbangan apakah Anda memboyong kamera yang Anda idam-idamkan akhir tahun ini, atau menunggu kelanjutan seri yang Anda incar di tahun berikutnya.
Dikelas Sony ada kamera RX10 IV, RX0 dan A7R Mark III serta A9. Sedangkan di brand Canon ada EOS 6D Mark II sebagai penerus 5D Mark III yang telah digandrungi penggemarnya. Panasonic di awal tahun memperkenalkan Lumix GH5 sebagai kamera mirrorless terbaiknya. Olympus di awal Desember juga meluncurkan E-M10 Mark III dengan kemampuan merekam 4K dengan 120 fps. Nikon dengan D850 menjadi model petarung yang mampu merekam 4K ditingkat kualitas 30 fps.
Sony A9
Sony A9 dinobatkan yang terbaik oleh tim dari digitaltrends.com, sebagai kamera fotografi terbaik menyisihkan beberapa kamera di jajaran brand Sony, yang berhasil memperkenalkan keajaiban tekniknya. Sony A9 berhasil mengalahkan kehebatan A7R III, karena memiliki fitur groundbreaking.
Sony A9 dirancang sesuai kebutuhan fotografer, sebagai mirrorless 24.3 megapixel, mempertahankan pola fullframe di seri A7. Kelebihan A9 bekerja dengan sensor stacked bekerja 20 kali lebih cepat dibanding dengan sensor non stacked. Prosesor new Bionz X bekerja saat pemotretan menghasilkan file RAW tanpa kompres hingga 20 fps.
Autofokusnya didukung 693 titik phase detection dan 25 titik contract detect. Berpadu dengan lensa Sony G Master 100-400mm F4,5-5,6 GM OSS, mendukung aktifitas mengcapture foto secara tajam dalam mode burst.
Canon EOS 6D Mark II
EOS 6D Mark II dengan sensor full frame, didukung dengan sensor CMOS 26,2 megapiksel. Menggunakan prosesor DIGIC 7, mendukung ISO dari 100 hingga 40000. Mampu bekerja secara kontinyu dengan 6,5 fps. Didukung dengan teknologi auto fokus dual pixel CMOS AF dan dikukung autofocus pada 45 titik.
Namun dibalik body yang anti air dan debu, belum bisa bekerja merekam video 4K dan masih di kemapuan 1080 piksel. Fitur lain yang mendukung seperti konektivitas nirkabel seperti WiFi, NFC, Bluetooth dan GPS.
Panasonic Lumix GH5
Kemampuan seri GH5 diakui para videographer. Dengan highly body compact, Lumix GH5 mampu bekerja secara cepat dan tenang. Kemampuan merekam secara 4K pada tingkat kerapatan 60 fps, menjadi idola para videographer. Meski kemampuan tersebut tidak terlalu dibutuhkan jika PC Editing Anda tidak mampu membacanya, Anda bisa menggunakan di resolusi 1080 piksel.
Panasonic telah membekali fitur foto 4K, seperti post focusing, focus stacking dan 30 fps brust. Urusan kestabilan Panasonic membekali 5 axis image stabilization untuk mengurangi goncangan. Rentang ISO dibekali hingga 25600, dengan kecepatan rana dari 60 detik hingga 1/8000 detik.
Olympus OMD E-M10 Mark III
Dengan casing klasik, Olympus OMD E-M10 Mark III dilengkapi control intuitif yang memudahkan saat memotret, menghasilkan gambar yang tajam dan video yang mulus. Didukung dengan prosesor TruePic VIII membantu kinerja kamera saat low light, dan dukungan 5 axis image stabilization meredam goncangan.
Mampu merekam secara 4K UHD dan didukung auto fokus pada 121 titik. Memiliki mode perekaman hingga 120 fps dan dapat diintegrasikan dengan smartphone, melalui koneksi WiFi. Sehingga Anda dapat mengontrol pemotretan atau perekaman video dari smartphone Anda, dan bisa Anda broadcast ke sosial media kesukaan Anda.
Nikon D850
Nikon rupanya ingin mengejar ketertinggalan kompetitornya. DSLR Nikon D850 ini diluncurkan dengan jenis sensor BSI-CMOS beresolusi 45,7 megapiksel. Nikon menggunakan prosesor Expeed 5, didukung ISO mulai dari 64 hingga 25600 menyejajarkan dengan kemampuan kamera sekarang yang mampu bekerja dalam kondisi low light. Sementara kecepatan rananya, juga direntang 30 detik hingga 1/8000 detik.
Mampu memotret secara kontinyu hingga 9fps. Sedangkan kemampuan merekamnya telah mencapai kualitas 4K di kerapatan 30 fps, dan sudah full frame. Untuk sharing konten bisa menggunakan USB 3.0, mini HDMI, Bluetooth 4.1 dan NFC. Sama seperti Olympus, D850 bisa terkoneksi dengan smartphone melalui WiFi. [Ahs/TimBX]