JUL 01, 2020@10:10 WIB | 884 Views
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan kerja sama perluasan akses aplikasi PeduliLindungi dan Publikasi Konten Cerdas Bertelekomunikasi. Upaya itu merupakan dukungan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sekaligus memanfaatkan teknologi telekomunikasi agar lebih produktif dan aman beraktivitas selama pandemi.
“Dalam rangka memperluas penggunaan dan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi, serta sebagai bagian dari upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, Kementerian Kominfo dan Kementerian BUMN bekerja sama dengan berbagai pihak mengembangkan fitur PeduliLindungi,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramil [30/6].
Dirjen Ramli menuturkan aplikasi PeduliLindungi milik Pemerintah yang dikembangkan Telkom Indonesia dan beberapa provider lain aman digunakan. Guna meningkatkan jangkauan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, Kementerian Kominfo melakukan integrasi aplikasi dengan perusahaan teknologi karya anak bangsa Gojek.
“Aplikasi PeduliLindungi mampu melakukan tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan) lokasi masyarakat dengan menggunakan teknologi bluetooth yang terenkripsi dan aman untuk digunakan. Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Kementerian Kominfo mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Gojek,” tegasnya.
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi menyatakan, aplikasi pedulilindungi sudah didownload lebih dari 4 juta kali. Menurut Wamen BUMN Aplikasi PeduliLindungi merupakan salah satu infrastruktur dasar normal yang baru. "Fungsi screening diperlukan untuk kesehatan bukan security, dan akan menjadi salah satu infrastruktur dasar dari normal baru sesudah Covid-19. Oleh karena itu, kita harus bikin seefisien mungkin, sebaik mungkin, secepat mungkin, semudah mungkin agar setiap manusia tidak usah takut beraktifitas," kata Budi Gunadi.
Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriansyah menyatakan aplikasi akan dikembangkan dengan melengkapi beragam fitur yang akan dapat memudahkan masyarakat di era kenormalan baru. Menurut Dirut Telkom, Aplikasi PeduliLindungi juga akan digunakan untuk mengelola kunjungan wisatawan dari luar negeri, khususnya di sepuluh destinasi wisata unggulan.
"Kita akan terus kembangkan fitur termasuk bagaimana untuk mengatur para turis yang datang dari luar negeri dengan mengatur (melalui Aplikasi PeduliLindungi) di perbatasan sudah kita atur. Ultimate-nya tentunya kita ingin agar kegiatan ekonomi bisa berjalan dan risiko pandemi Covid-19 bisa dikurangi," jelas Ririek Adriansyah.
Kolaborasi Ekosistem
Menurut Dirjen Ramli, melalui integrasi tersebut, masyarakat pada umumnya dapat mengakses langsung aplikasi PeduliLindungi di Gojek. Keberadaan aplikasi PeduliLIndungi dalam ekosistem Gojek diharapkan dapat meningkatkan partisipasi jutaan pengguna Gojek. Mewakili Menteri Kominfo Johnny G. Plate, Dirjen Ramli menyatakan apresiasi atas kolaborasi ekosistem dalam mendukung upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Di samping itu, pengguna Gojek juga mendapatkan informasi tentang manfaat berpartisipasi dalam PeduliLindungi melalui link yang terdapat di shuffle card dan inbox aplikasi Gojek serta media sosial. Pemerintah memberikan apresiasi kepada Gojek dan berharap platform digital lainnya dapat mengikuti langkah yang ditempuh oleh Gojek untuk mendukung upaya Pemerintah dalam menghadapi Covid-19,” jelasnya.
Menurut Dirjen PPI, Kementerian Kominfo terus membuka ruang kerja sama dengan seluruh mitra kerja untuk pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi saat menghadapi new normal. Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Gojek, Shinto Nugroho mengatakan, PeduliLindungi merupakan aplikasi sangat penting karena dalam aktifitas sehari-hari, tidak dilepaskan dari jejak bepergian setiap orang, sehingga seseorang tidak hanya untuk melindungi diri sendiri tetapi juga orang di sekitarnya.
“Kita sebenarnya sangat bangga karena yang kita targetkan 1 juta yang download PeduliLindungi dalam 6 bulan, tapi ini baru diluncurkan satu minggu dan saat ini jumlah yang men-download dengan push dari aplikasi Gojek sudah sekitar 82 ribu,” kata Shinto.
Produktif dan Aman Bertelekomunikasi
Di tengah tataan new normal atau kenormalan baru, Kementerian Kominfo juga mendorong masyarakat pengguna telekomunikasi beraktivitas dengan produktif dan aman. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo bersama komunitas komunikasi dan informatika menyiapkan materi edukasi yang bisa digunakan masyarakat.
“Peningkatan penggunaan layanan telekomunikasi perlu diimbangi dengan peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap kejahatan atau fraud transaksi online (perbankan/uang elektronik) yang memanfaatkan fitur-fitur dalam bertelekomunikasi,” ungkap Dirjen Ramli.
Menurut Dirjen Ramli, materi edukasi tersebut berisi mengenai modus kejahatan atau fraud yang terjadi melalui pemanfaatan telekomunikasi serta upaya pencegahan dari kejahatan tersebut. Ada empat materi edukuasi dalam bentuk video animasi dan infografis yang bisa digunakan publik, yaitu (1) video animasi tentang SIM Swap, (2) video animasi tentang OTP Fraud, (3) infografis/ flyer tentang SIM Swap, dan (4) infografis/ flyer tentang OTP Fraud.
“Diharapkan dengan adanya konten cerdas bertelekomunikasi dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran atau awareness masyarakat sehingga dapat terhindar dari kejahatan atau fraud transaksi online yang memanfaatkan telekomunikasi,” tutur Dirjen PPI.
Menurut Dirjen Ramli, materi tersebut direncanakan akan dipublikasikan melalui kanal-kanal yang dimiliki oleh Kominfo, operator seluler, Bank Indonesia, OJK, Bareskrim, BSSN, YLKI, BPKN, dan media televisi.[prm/timBX]