AUG 19, 2019@10:55 WIB | 1,194 Views
Turnamen Dota 2, The International 2019, dimulai dengan awal yang menderu setelah dua hari kompetisi penyisihan grup, dengan serangkaian kejutan untuk para penggemar bersama beberapa momen yang benar-benar membuat kita terpukau dengan strategi dan gameplay yang disajikan pesertanya. The International adalah turnamen tahunan Dota 2 yang mengumpulkan tim-tim terbaik dari ajang kompetisi sepanjang tahun, lalu mengadu mereka dengan beberapa tim yang lolos kualifikasi, demi mencari 1 tim sebagai juara – yang seiring itu menjadikan masing-masing anggota tim juara miliarder instan.
International 2019 adalah kini tercatat sebagai turnamen esports terbesar sepanjang masa, setidaknya ketika berbicara perihal total hadiahnya yang mencapai 33 juta dolar AS (hampir Rp470 miliar). Jumlah itu melampaui total hadiah 30 juta dolar yang disediakan Fortnite untuk peserta tournamen Fortnite World Cup. The Internasional didukung melalui crowdfunding oleh Valve, dengan 25 persen dari penjualan Battle Pass perusahaan itu masuk dalam kumpulan hadiah turnamen - yang berjumlah tahun ini sebesar 31, 562.693 dolar. Meski The International terkenal dengan kemampuannya untuk menghasilkan momen olahraga spektakuler, turnamen tahun ini bisa dikatakan sudah melampaui sejarahnya – padahal penggemar bahkan belum menonton tahap eliminasi awal.
The International 2019 menampilkan beberapa daftar nama peserta paling banyak dalam sejarah Dota 2, tetapi itu tidak menghentikan beberapa favorit turnamen untuk tampil mengecewakan dengan cara yang spektakuler sejak awal. Dari tim-tim itu, adalah Tim Liquid – padahal dua tahun lalu menjuarai The Internasional - yang telah tampil paling mengecewakan. Performa Grup A tim menempatkannya pada posisi ke 7 dari 9 setelah dua hari kompetisi. Meskipun begitu, beberapa penggemarnya berargumen itu karena mereka harus melawan tim besar turnamen lainnya seperti PSG.LGD dan Team Secret.
Mungkin yang lebih mengejutkan adalah penampilan Virtus.pro di Grup B, yang berada di peringkat yang sama dengan Tim Liquid, tapi hanya memiliki empat pertandingan tersisa untuk dimainkan. Lebih buruk lagi untuk Virtus.pro, mereka masih perlu melawan pemimpin grup OG, lalu Evil Geniuses yang sedang dalam kemenangan beruntun, dan tim yangs edang naik daun, Infamous.
Di luar sekadar kinerja tim, The International 2019 telah menjadi sangat luas dalam hal keragaman metagame dan strateginya. Contohnya ada tim yang memakai strategi Invoker sebagai support, dan bahkan ada yang menjadikan Ios sebagai core. Unik bukan?! Dalam banyak fase drafting, komentator telah dibuat sibuk mempertanyakan pemilihan hero daripada mendiskusikan strategi terbaik dengan hero-hero plihan tersebut seperti dulu-dulu. Untuk permainan yang diduga sudah dapat diprediksi perkembangannya, apalagi sangat sedikit kejutan terjadi terkait tim-tim besar tahun ini, sungguh mengejutkan betapa berbedanya The International 2019 terasa.
Kemudian lagi, ini adalah turnamen yang akan memberi hadiah kepada pemenang dengan uang hadiah lebih dari 15 juta dolar. Ada banyak hal yang dipertaruhkan. Lolos dari babak grup awal ini dan masuk braket eliminasi saja sudah memberikan hadiah sebesar 400.000 dolar As bagi setiap tim. Dengan segala kejutan dan META baru yang tersajikan hingga sekarang, membuat The International 2019 sesuatu yang layak sayang untuk dilewatkan jika Anda seorang fans Dota 2.
[Ard/tim BX]