MAY 08, 2020@08:59 WIB | 785 Views
Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan 1.000 mesin pintar Akses untuk Bangsa untuk memaksimalkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Mesin pintar IOT (Internet of Things) itu tersebar di daerah rawan Covid-19 seperti di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Bali dan Sidoarjo serta beberapa kota lainnya. Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyatakan penggunaan teknologi digital Internet of Things (IoT) ini mendukung upaya Pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Inisiasi mesin pintar atau Kiosk IoT ini sejalan dengan peran Kementerian Kominfo dalam menyampaikan narasi tunggal Pemerintah tentang protokol mendasar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” papar Johnny G. Plate .
Dalam pelaksanaan PSBB, Pemerintah menyampaikan narasi tunggal kepada masyarakat agar mematuhi protokol dasar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, yaitu tetap tinggal di rumah, menjaga jarak aman, selalu cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker dan menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Mesin pintar Akses untuk Bangsa juga berfungsi mempercepat penyampaian informasi yang benar dari Pemerintah mengenai Covid-19 dan bagaimana mengatasi penyebarannya.
“Hal ini juga selaras dengan pendekatan Kementerian Kominfo dalam mengkomunikasikan satu narasi yang konsisten tentang pencegahan Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia di pelosok nusantara,” lanjutnya.
Sebanyak 1.000 mesin pintar IoT itu disebarkan di lokasi strategis ritel misalnya Alfamart, Alfamidi dan Apotek Kimia Farma serta berbagai toko lainnya. Menurut Menteri Johnny mesin pintar berperan menjangkau Online to Offline (O2O) di area rawan Covid-19.
“Dan secara drastis mengurangi interaksi antara kasir dengan pengunjung lain ketika melakukan pembelian di toko ritel untuk kebutuhan sehari-hari, pembayaran listrik, pembelian obat dan kegiatan pembelanjaan lainnya,” jelas Menteri Kominfo.
Mesin pintar Akses untuk Bangsa menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR). Setiap mesin pintar memiliki dua fitur utama untuk akses dan informasi. FItur akses membantu untuk mengurangi interaksi antara orang per orang di masa Covid-19 serta konsultasi dengan Artificial Intelligence mengenai Covid-19. Adapun fitur informasi mencakup informasi Chatbot Covid19.go.id, aplikasi Peduli Lindungi dan aplikasi 10 Rumah Aman.
“Pengembangan ke depannya akan dapat digunakan untuk verifikasi data terkait seperti penerima donasi sembako, obat-obatan, dan informasi publik lainnya,” tutup Menteri Johnny.[prm/timBX] berbagai sumber