AUG 14, 2019@10:30 WIB | 1,062 Views
Saat ini kami melihat lebih banyak perusahaan mengadopsi model berlangganan. Ini karena langganan memastikan bahwa pengembang memperoleh aliran pendapatan yang stabil, bahkan jika konsumen tidak menggunakan perangkat lunak atau layanan mereka, seperti membayar keanggotaan gym yang tidak pernah Anda gunakan.
Dari Netflix hingga aplikasi telepon, perusahaan teknologi senang mengejar uang langganan yang manis dan andal itu. Memang sekarang masih ada beberapa perusahaan yang menawarkan pembelian tunggal, seperti Microsoft, atau setidaknya dulu mereka begitu. Ini karena dalam perkembangan terakhir yang dibuat untuk Home Use Program Microsoft, perusahaan itu telah memutuskan untuk membuat beberapa perubahan. Perombakan paling signifikan adalah Office 2019 yang dulunya bagian dari Home Use Program, telah dihapusnya dari program tersebut.
Ini dikonfirmasi dalam FAQ Home Use Program yang kini berbunyi, "Office Professional Plus 2019 dan Office Home and Business 2019 tidak lagi tersedia sebagai penawaran di Home Use Program." Program ini, bagi mereka yang belum tahu, sebagian besar ditujukan untuk karyawan dari sebuah perusahaan di mana mereka dapat membeli versi perangkat lunak yang sama yang mereka gunakan di tempat kerja untuk rumah.
Namun sekarang setelah Microsoft menghapusnya, itu berarti bahwa jika mereka ingin tetap menggunakan perangkat lunak yang sama di rumah dengan yang digunakan di tempat kerjanya, mereka harus membayar uang untuk berlangganan. Microsoft bahkan sudah menyiapkan program diskon di mana Anda bisa berlangganan hanya dengan 48,99 dolar AS (sekitar 700 ribu rupiah) per tahun untuk Office 365 Personal, atau 69,99 dolar (Rp1 juta) setahun untuk Office 365 Home.
Jika Anda sudah memiliki lisensi abadi yang dibeli melalui program ini, lisensi itu akan terus berfungsi. Untuk saat ini Microsoft juga masih akan terus menawarkan Office 2019 lisensi abadi untuk pengguna yang lebih suka membeli perangkat lunak daripada menyewanya. Namun perusahaan tersebut juga menegaskan bahwa kedepannya mereka akan terus melakukan upaya berkelanjutan guna mendorong pengguna beralih ke sistem berlangganan Office 365.
[Ard/tim BX]