FEB 24, 2021@17:00 WIB | 1,398 Views
Santernya rumor ponsel pintar lipat dari Huawei terjawab sudah. Di mana baru-baru ini Huawei secara resmi meluncurkan ponsel lipatnya, yakni Mate X2. Mate X2 ini bahkan menjadi smartphone layar lipat termahal yang dibanderol $ 2784 (setara Rp.39 juta-an).
Ada satu perubahan signifikan pada ponsel lipat termahal ini dari Mate X. Jelas bedari dari Mate X dan Mate XS yang dirilis 2019 menggunakan satu layar, Mate X2 menggunakan dua layar seperti lini Galaxy Fold milik Samsung. Yaitu satu layar yang lebih kecil di luar, dan satu lagi layar yang tersimpan di dalam saat dilipat.
Desain bergaya buku memiliki beberapa keunggulan yang mungkin menentukan dalam keputusan Huawei: Pertama, desain yang inheren lebih kokoh yang melindungi layar dari lingkungan (debu / pasir di saku, kunci di dompet, dll.). Tidak mengekspos permukaan layar adalah kuncinya karena layar OLED lipat tidak memiliki permukaan kaca super keras untuk melindunginya, meskipun beberapa OEM mengklaim mereka memiliki produk seperti kaca.
Kedua, desain buku memungkinkan tampilan yang tidak dilipat menjadi serata mungkin, lebih daripada saat layar menghadap ke luar. Terakhir, desain engsel mungkin lebih kokoh dengan cara ini, dan seperti yang Anda catat, dua dari tiga alasan terkait dengan daya tahan ponsel dalam penggunaan dunia nyata.
Desain Huawei memiliki beberapa kekhasan menarik. Misalnya, ponsel berbentuk ‘wedge-shape’, dan salah satu sisinya lebih tebal dari yang lain (4,4-8,2 mm). Karakteristik ini tidak diragukan lagi membantu manajemen volume internal, yang selalu rumit pada ponsel lipat.
Irisan ini bisa menjadi solusi luar biasa yang memungkinkan untuk mengemas isi ponsel (komputasi, baterai 4500mAh) di satu sisi dan lebih banyak elemen kecil (radio, antena) di sisi lain. Hasil bersihnya adalah lipatan yang lebih tipis (14,7mm) dari Galaxy Z Fold 2.
Kemudian layarnya juga sedikit lebih besar dari lipat terbaru Samsung, dengan layar eksternal berukuran 6,45 ″ (1160 × 2700, 90Hz) dan yang internal mencapai 8 ″ (2480 × 2200, 90Hz). Layar eksternal yang besar selanjutnya membuat pengalaman "tertutup" terasa seperti telepon biasa, yang sangat penting dalam banyak kasus di mana penggunaan dua tangan tidak memungkinkan atau tidak nyaman.
Setelah meninjau Galaxy Fold asli, dan Galaxy Z Fold2, saya yakin bahwa ada pasar khusus untuk perangkat ini dan banyak orang pada dasarnya menginginkan layar yang lebih besar. Produk lipat akan mulai mendapatkan persaingan dari desain Rollable, seperti layar ponsel LG yang dapat digulung, di antara kandidat baru lainnya, jika teknologi tersebut sampai ke tangan konsumen.
Kebanyakan orang tidak bersedia membayar harga Rp. 39 Juta untuk meningkatkan tampilan real-estate, yang tentunya menyusutkan calon audiens untuk perangkat semacam itu. Dapat dikatakan bahwa tujuan Huawei dengan Mate X2 adalah untuk menunjukkan kepemimpinan teknologi. Dari sudut pandang itu, ini sukses.
Sejauh ini, Mate X2 terlihat seperti pesaing luar biasa di kelasnya. Namun demikian, seperti perangkat Huawei lainnya, Mate X2 juga tak dilengkapi Google Mobile Services. Ponsel ini menjalankan EMUI 11.0 yang berbasis Android 10. Namun Huawei menyebut kalau Mate X2 bakal jadi salah satu ponsel pertama yang kebagian HarmonyOS pada April mendatang.
Kali ini, Huawei menggunakan Kirin 9000, prosesor flagship yang pertama dipakai di Mate 40 Pro. RAM-nya 8GB dengan baterai 4.400 mAh yang bisa diisi ulang dengan charger 55W. Untuk kameranya, MateX2 memiliki empat kamera di belakang ponsel. Yaitu kamera utama 50 megapixel, kamera ultrawide 16 megapixel, kamera tele dengan zoom 3x 12 megapixel, dan kamera 'SuperZoom' 8 megapixel dengan zoom optik 10x.
Mate X2 adalah ponsel layar lipat Huawei yang ke-3, setelah pada 2020 ada Mate XS, dengan prosesor Kirin 990 yang lebih kencang dibanding Mate X, juga layar yang lebih kuat. Huawei menyebut Mate X2 bakal tersedia di Chip dengan harga sekitar USD 2.785 atau sekitar Rp 39 juta utuk varian dengan storage 256GB, dan USD 2.940 untuk varian 512GB.
Untuk pilihan warnanya adalah biru, pink, hitam, dan putih. Penjualannya akan dimulai pada 25 Februari, dan belum jelas apakah ponsel ini akan dirilis di luar China. [asl/timBX]