JUN 12, 2018@16:00 WIB | 13,989 Views
Asus kembali menyasar pasar entry level dengan produk terbarunya, Asus Zenfone Live L1. Menariknya, meski berada di rentang harga sejutaan, ponsel satu ini sudah dibekali dengan layar rasio 18:9 alias full display. Mau tahu bagaimana pengalaman BlackXperience ketika menggunakan ponsel ini? simak ulasannya berikut ini.
Desain
Jujur saja, desain Asus Zenfone Live L1 terlihat biasa saja, apalagi ketika sampai pada cover belakang ponsel ini. Namun, keberadaan layar full display cukup membantu mendongkrak penampilan Asus Zenfone Live L1.
(Asus Zenfone Live L1 hadir dengan layar full display)
Di bagian atas hanya terdapat sebuah port jack 3,5mm untuk earphone. Pindah ke sisi kanan, berjajar tombol volume dan power. Sedangkan bagian bawah terdapat sebuah speaker dan port micro USB untuk tempat kabel charger. Sementara sisi kanan ditempati oleh SIM tray.
Asus tidak membekali ponsel ini dengan tombol home fisik, melainkan berupa tombol navigasi visual. Hal ini untuk menyiasati besarnya bentang layar yang dimiliki Asus Zenfone Live L1.
(Bagian belakang Asus Zenfone Live L1)
Beranjak ke bagian belakang, terdapat sebuah kamera dengan LED Flash di bawahnya. Namun, ukuran kamera tampak tidak sebanding dengan besarnya ponsel. Kamera tampak lebih besar sehingga mengurangi penampilan ponsel ini. Untungnya, bagian belakang tidak licin ketika dipegang.
User Interface
Asus patut diapresiasi dengan memberikan layar 5,5 inci resolusi 720x1440 pada ponsel entry levelnya. Tak hanya itu, model layar full display semacam ini mampu mendongkrak penampilan Asus Zenfone Live L1.
Layarnya terbilang jernih dan mampu menerjemahkan warna dengan baik. Saat menjalankan game, layarnya cukup nyaman dipakai dalam waktu yang lama, pun juga saat menonton video. Sewaktu bermain game HD pun, layarnya sukses menampilkan warna yang memanjakan mata.
Asus Zenfone Live L1 berjalan dengan sistem operais Android 8.0. Tak banyak bloatware mengganggu. Pasalnya dengan statusnya sebagai Android Go, Asus dibekali dengan ZenUI 5 yang memang tidak banyak membawa bloatware. Hasilnya, memori ponsel ini menjadi lebih lega.
Performa
Asus Zenfone Live L1 dibekali dengan RAM 2 GB dan memori internal 16 GB. Tak hanya itu, terdapat chipset Qualcomm Snapdragon 425 quad core 1,4 GHz. Rupanya memori yang dibutuhkan untuk penyimpanan sistemnya sendiri mencapai 7,2 GB. Imbasnya, memori internal yang dapat digunakan hanya tersisa 8,8 GB saja.
Secara umum, kualitas performa yang ditawarkan Asus Zenfone Live L1 terbilang baik. Hanya saja, saya mendapati beberapa delay ketika membuka aplikasi, terutama yang membutuhkan kinerja RAM tinggi seperti bermain game. Meski begitu, sensitivitas touchscreennya patut diacungi jempol.
(Kualitas gambar saat bermain game terbilang baik)
Untuk menguji performanya saat bermain game, saya mencoba bermain Arena of Valor dan Modern Combat 5 dengan menggunakan ponsel ini. Hasilnya, Asus Zenfone Live L1 mampu menjalankan game Arena of Valor dengan sangat baik di pengaturan paling rendah. Ketika kualitas grafis ditingkatkan hingga maksimal, ponsel ini masih mampu menjalankan dengan baik, meski terkesan berat ketika menerjemahkan gambar.
Sementara Asus Zenfone Live L1 mesti bertekuk lutut ketika bertemu dengan game HD sejenis Modern Combat 5. Awalnya Modern Combat 5 masih bisa dijalankan dengan lancar. Masalah terjadi ketika sejumlah karakter masuk ke dalam game ini. Ketika jumlah gambar dalam game meningkat, Asus Zenfone Live L1 tampak kepayahan untuk menjalankannya. Hasilnya, lag pun terjadi. Game berjalan patah-patah. Adapun setting yang saya gunakan ketika menjalankan Modern Combat berada pada pengaturan medium.
Pun juga ketika saya memainkan Mordern Combat 5, temperatur ponsel meningkat drastis. Padahal saya baru memainkan dalam waktu 5-10 menit saja.
Untuk Anda yang memutuskan memiliki ponsel ini, Anda mesti rajin membersihkan aplikasi yang sedang tidak digunakan. Pasalnya, ketika banyak aplikasi berjalan, Asus Zenfone Live L1 akan kepayahan. Memori RAM mulai terkikis habis untuk menjalankan beberapa aplikasi sekaligus. Saya sarankan, lebih baik tidak melakukan multitasking dengan aplikasi lebih dari tiga.
(Hasil uji benchmark menggunakan AnTuTu)
Asus tidak memberikan pemindai sidik jari untuk ponsel ini, tetapi terdapat face recognition yang bisa Anda gunakan. Anda hanya perlu masuk ke menu setting untuk mendaftarkan wajah Anda. Karena penasaran, saya mencobanya. Namun, saya menemui beberapa kendala ketika hendak membuka layar menggunakan sistem pengenalan wajah. Pun ketika saya melepas kacamata yang saya pakai. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya layar dapat dibuka.
Asus patut diapresiasi dengan memberikan sistem pengenalan wajah sebagai proteksi tambahan. Pasalnya tidak semua vendor berani melakukannya pada ponsel direntang harga sejutaan seperti Asus. Walaupun sejujurnya saya lebih menyukai pemindai sidik jari karena lebih simpel.
Sektor baterai cukup mumpuni. Terdapat baterai 3000 mAh yang dapat dipakai selama seharian dengan pemakaian normal. Karena statusnya sebagai ponsel entry level, Asus Zenfone Live L1 tidak dibekali dengan fitur fast charging. Dari pengamatan yang saya lakukan, dari kapasitas 15% hingga full butuh waktu sekitar 2,5 jam proses pengisian baterai.
Kamera
(Kamera belakang Asus Zenfone Live L1)
Nah, sektor kamera yang sebenarnya sangat saya tunggu. Pasalnya dalam kotak pembelian Asus Zenfone Live L1 tertulis tagline “We Photo”. Kamera belakang Asus Zenfone Live L1 dibekali dengan kamera 13 MP dengan LED Flash. Sementara di depan terdapat sebuah kamera 5 MP yang juga dilengkapi dengan LED Flash.
(Hasil foto menggunakan kamera belakang)
Harus diakui, kamera belakang Asus Zenfone Live L1 mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam kondisi outdoor, kamera belakangnya mampu menangkap gambar dengan baik. Hasilnya jernih, hanya saja kualitas warnanya terlihat kurang natural. Namun, untuk ponsel dengan harga sejutaan, hasilnya dapat dikatakan memuaskan.
Ketika digunakan di dalam ruangan atau dengan kondisi cahaya yang minim, kualitas foto kamera belakang Asus Zenfone Live L1 menurun dratis. Hasil foto menjadi kurang tajam dan banyak terdapat noise. Namun jika dipakai di luar ruangan dan kondisi cahaya yang cukup, kameranya mampu bekerja dengan baik.
Ada tiga mode yang dapat digunakan untuk mengambil foto, yakni Beauty, HDR dan Portrait. Saya sangat terkesan dengan hasil foto menggunakan mode portrait. Bokeh tercipta dengan sangat memuaskan. Namun dengan satu catatan, yakni kondisi cahaya yang cukup.
Sementara untuk merekam video, tersedia mode Time Lapse. Ada empat opsi yang dapat dipilih, 1 detik, 1,5 detik, 2 detik dan 2,5 detik. Hasilnya pun cukup memuaskan dengan menggunakan kamera belakang Asus Zefone Live L1.
(Selfie dengan mode portrait menggunakan kamera depan)
Kamera depannya dapat juga digunakan untuk selfie dengan mode portrait. Hasilnya pun mampu menyunggingkan senyum puas di wajah saya. Rasanya tidak seperti selfie menggunakan kamera depan 5 MP. Pasalnya hasil gambar terlihat halus dan cukup detail. Bokehnya pun diproduksi dengan sangat baik.
Fitur beauty-nya dapat dimanfaatkan untuk mengatur kecerahan kulit, tingkat kehalusan kulit, volume mata hingga mengatur seberapa tirus gambar yang akan dihasilkan. Cukup menarik untuk sebuah ponsel dengan kisaran harga sejutaan. Hasilnya pun terbilang baik.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Asus Zenfone Live L1 cukup sukses hadir sebagai ponsel yang mengandalkan kamera. Hasil foto menggunakan ponsel ini cukup memuaskan dengan kondisi cahaya yang cukup. Namun ketika berhadapan dengan low light, kualitas fotonya akan jauh berkurang. Performanya sesuai dengan harganya. Sanggup menjalankan multitasking meski tidak banyak aplikasi serta menjalankan game ringan hingga menengah dengan sangat baik. [Trd/timBX]