FEB 13, 2017@15:57 WIB | 10,991 Views
Smartphone terbaru dari Moto yaitu Moto Z dan Moto Z Play sudah resmi hadir dan tim BlackXperience.com mendapat kesempatan istimewa untuk mengupas kedua smartphone flagship tersebut. Seperti kita janjikan sebelumnya, kita akan mengulas dan membandingkan kedua smartphone ini dari beberapa aspek yang berbeda.
Desain
Moto Z dan Moto Z Play hadir dengan gaya desain yang serupa, rangka logam dan kaca depan belakang. Keduanya unibody, alias seluruh body-nya menyatu dan tidak dapat dibongkar tanpa peralatan khusus. Walaupun gaya desain sama, ada perbedaan yang cukup mencolok dari keduanya.
Perbedaan pertama terletak pada ukuran body, Moto Z memiliki ukuran yang lebih ringkas dengan panjang 153.3mm, lebar 75.3mm, dan tebal 5.19mm, sangat langsing dan bobotnya pun hanya 136 gram. Moto Z Play hadir lebih gendut di panjang 156.4mm, lebar 76.4mm, dan ketebalan 6.99mm, serta bobot bobot 165 gram.
Keduanya memiliki peletakan tombol, port dan slot yang sama. Tombol power dan pengatur volume terletak di bagian kanan. Di atas terdapat microphone dan tray kartu SIM dan micro SD. Di sisi kiri kosong dan di bawah terdapat port USB Type-C. Perbedaan terletak pada tersedianya port audio 3,5mm di Moto Z Play, di mana Moto Z tidak ada. Tapi jangan khawatir, Moto juga menyediakan kabel adapter USB Type-C to 3,5mm.
Di bagian depan konfigurasi juga masih serupa, di atas layar 5,5” terdapat kamera utama, sensor-sensor, speaker dan LED Flash. Di bawah layar terdapat sensor pengenal sidik jari. Di bagian belakang keduanya hampir identik, mulai dari bentuk modul kamera hingga pin konektor Moto Mod.
Layar
Moto Z dan Moto Z Play memiliki ukuran sama yakni 5,5" dilindungi Corning Gorilla Glass 4. Bedanya, jika Moto Z hadir dengan resolusi Quad HD dengan kerapatan 535 ppi, sayangnya Moto Z Play hanya dibekali dengan resolusi full HD kerapatan 403ppi. Tapi saat kami gunakan tidak terasa ada ketidaktajaman pada layar Moto Z Play, hanya memang Moto Z lebih tajam ikon-ikon dan gambar halus bergerak.
Layar keduanya cukup nyaman dan responsif, lapisan 2,5D Gorilla Glas 4 juga turut menyempurnakan dengan durabilitas yang dihadirkan.Saat kami coba, kunci, koin dan benda-benda wajar belum dapat menggores sedikitpun layar keduanya. Kecerahan layar juga terlihat cukup, indoor dan outdoor terpapar sinar matahari sekalipun. Keduanya juga mendukung multi touch hingga 10 titik sentuhan.
Perbedaan sedikit terletak pada jenis layar, di mana Moto Z menggunakan AMOLED dan Moto Z Play menggunakan super AMOLED. Selain mampu menampilkan cahaya layar lebih terang yang ideal untuk penggunaan di luar ruangan, layar super AMOLED juga minim pantulan sinar matahari dan juga lebih hemat energi.
Performa
Perbedaan Moto Z dan Moto Z Play memang tak terlalu banyak, namun sebagai seri lebih rendah, Moto Z Play tentu mengalami penurunan spesifikasi dibandingkan dengan Moto Z, termasuk jeroan performanya. Moto Z hadir lebih powerful dengan dukungan Snapdragon 830 prosesor Quad-core, dua inti 1.8 GHz Kryo dan dua inti 1.6 GHz Kryo, RAM 4GB, internal 32GB serta tambahan memori lewat slot micro SD. Baterai 2600mAh terpasang memastikan daya hidup maksimal.
Moto Z di sisi lain hadir dengan Snapdragom 625 prosesor Octa-core 2.0 GHz Cortex-A53, RAM 3GB, internal 32GB dan memori tambahan. Baterai berkapasitas lebih besar terpasang yakni 3510mAh dan pengisian daya kilat Turbo Power. Keduanya menggunakan brand prosesor yang sama perbedaannya jika Moto Z mampu bekerja lebih tangkas dan ngebut, Moto Z Play dengan Snapdragon 625 memang tak sekencang Snapdragon 820 , tapi ia lebih hemat daya.
Saat diuji dengan AnTuTu dan Geekbench 4 perbedaan performa terlihat jelas. Dalam uji Geekbench 4, rangkaian mesin Moto Z menghasilkan angka 1367 untuk pengujian single core dan 3935 untuk multi core pada tes CPU yang melambangkan kemampuan pengolahan untuk aktivitas sehari-hari. Sedangkan untuk uji Compute alias pengujian GPU dalam mengolah gambar, Moto Z mendapat skor 6250.
Nah Moto Z di sisi lain berhasil membuahkan nilai 756 untuk single core dan 2391 untuk multi core pada uji Geekbench CPU. Pada test compute Moto Z Play mencapai angka 2425, cukup jauh di bawah Moto Z. Pengujian berlanjut menggunakan AnTuTu benchmark dan Moto Z berhasil mencapai skor 119446, sedangkan Moto Z Play sebagai smartphone kelas menengah mencapai angka 62390.
Memang berbeda jauh, tapi saat kita jajal membuka tutup aplikasi, berpindah-pindah aplikasi, menjalankan aplikasi berat, game HD, tak terlalu tampak perbedaanya. Navigasi menu pun terasa amat ringan, karena keduanya hadir dengan firmware Android 7.0 Nougat murni. Jika keunggulan Moto Z pada performa, Moto Z Play lebih maju di sisi kehematan baterai, dengan beban aktifitas yang kurang lebih sama, Moto Z Play dapat bertahan lebih dari 1 hari bahkan hampir dua hari. Keduanya dibekali dengan kemampuan charging kilat dan Turbo Power charger yang mampu mengalirkan daya ke dalam smartphone hingga 3 ampere.
Kamera
Menonjol 2mm di bagian belakang, kamera utama Moto Z dan Moto Z Play memiliki resolusi yang berbeda. Moto Z menggunakan 13MP dengan aperture f/1.8 memampukan untuk tangkapan kondisi minim cahaya, dilengkapi dengan teknologi stabilisasi optikal, Real LED flash, dan auto fokus Laser yang membantu sensor mengunci obyek dengan cepat. Moto Z Play hadir dengan kamera utama resolusi 16MP aperture f/2.0 di dukung phase detection dan laser autofocus, dual tone flash.
Di bagian depan keduanya tampak serupa, masing-masing memajang sensor 5MP aperture 2.2 yang juga ditemani LED flash. Mode panorama, profesional dan slow motion juga hadir di kamera depan memanjakan Anda yang gemar membidik selfie. Selain itu, tidak lupa beauty mode juga mode HDR turut tersedia memastikan selfie Anda halus dan jelas dalam berbagai kondisi.
Keduanya juga hadir dengan mode yang sama, selain mode profesional di mana kita dapat mengatur white balance, penempatan fokus, ISO, hingga kecepatan shutter, kamera utama juga dibekali mode panorama dan slow motion. Dengan mode slow motion kita dapat menangkap video dalam 120 frame per-detik, sayangnya resolusi mentok di 720p.
Nah berbicara hasil tangkapannya, keduanya mampu menghasilkan foto yang di atas rata-rata. Foto still outdoor terlihat tajam dan jelas, walau bukan yang terbaik di kelasnya, namun memang, walau punya resolusi lebih tinggi. Moto Z Play masih kurang detail dibandingkan dengan saudaranya Moto Z.
Di kondisi minim cahaya pun cukup baik dan terang berkat aperture-nya yang rendah. Sayangnya dalam minim cahaya kami agak susah mendapat gambar yang baik saat bergerak, cenderung blur walau sudah menggunakan OIS. Menariknya, tangkapan kamera Moto Z dan Moto Z Play ini memiliki warna yang vivid jika dibandingkan dengan kompetitor, tidak terlalu real namun indah.
Tangkapan video pun tajam, OIS bekerja dengan mulus, well lit maupun minim cahaya. Video slow motion juga terbilang baik dan mulus walau turunnya resolusi juga berpengaruh pada kualitas video hasilnya yang tak terlalu tajam.Tidak memiliki OIS, tangkapan Moto Z terlihat cukup standar karena resolusinya-pun tinggi, dapat mencapai 2160p.
Fitur
Moto Z juga dibekali dengan berbagai fitur menarik yang mampu meningkatkan pengalaman penggunaan. Mulai dari pengisian daya kilat. Belum lagi kendali gesture action, Voice dan display di menu aplikasi Moto di mana kita dapat menyalakan flash light hanya dengan menggoyang Moto Z dua kali secara cepat dan putar smartphone dua kali untuk masuk ke aplikasi kamera, membayangkan tangan di atas smartphone untuk melihat jam dan informasi lain, balikkan telepon untuk menyalakan fitur do not disturb di mana Anda dapat mengatur siapa saja yang bisa menghubungi Anda via telepon maupun lewat SMS, semua dapat dilakukan dalam keadaan smartphone terkunci sekalipun.
Terakhir, fitur terbaik dari seri Moto Z dan Moto Z Play adalah Moto Mods, yakni perangkat modular add on untuk meningkatkan pengalaman penggunaan smartphone. Saat ini sudah tersedia empat Moto Mods termasuk JBL Sounbooster Speaker, Hasellblad True Zoom Camera, Insta-share Projector, hingga Incipio Grid Power Pack yang akan kita bahas secara terpisah di review selanjutnya.
Kedua samrtphone adalah perwakilan smartphone premium dari Moto yang memiliki bargaining position cukup baik. Spesifikasinya yang tinggi, build quality yang istimewa, fitur modular yang inovatif dan juga harganya yang bersaing. Sangat tepat bagi Anda yang bingung memilih ponsel pintar premium di kocek Rp 8-9 juta dan Rp 5-6 juta. Mana yang harus Anda pilih? Sesuaikan dengan kebutuhan dan tentu kocek Anda. Pada Review selanjutnya, kita akan mengupas seluruh Moto Mod yang ada dan apa saja fungsinya. Tetap di BlackXperience.com. [leo/timBX]