AUG 20, 2019@14:30 WIB | 1,201 Views
Smartfren bersama ZTE dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah melaksanakan uji coba penerapan 5G di industri manufaktur pada salah satu pabrik minyak goreng di kawasan Marunda, Jakarta Utara. Hasilnya, kecepatan download 5G Smartfren tembus hingga 8,7 Gbps. Sedangkan kecepatan upload-nya menyentuh 163 Mbps.
Uji coba dipraktikan dengan mendemontrasikan penggunaan virtual reality (VR) untuk mengontrol gudang logistik. VR akan terhubung dengan kamera 360 derajat di beberapa area berbahaya yang tidak memungkinkan akses manusia. Server dari kamera ke VR tersebut membutuhkan akses data yang sangat tinggi agar pengawasan bisa dilakukan secara real time. Di sinilah jaringan 5G yang menjanjikan bandwidth lebar dan latency rendah dibutuhkan. VR ini juga bisa melihat lebih dekat jika terjadi masalah di titik tertentu dengan bantuan drone atau pesawat tanpa awak, sehingga operator pabrik tidak perlu hadir di lokasi.
Setidaknya, pada uji coba 5G Smartfren ini untuk menunjukkan kesiapan dari sisi teknologi telekomunikasi di Indonesia untuk menggelar layanan seluler di generasi kelima. Teknologi 5G diharapkan bisa mendukung kesuksesan peta jalan Indonesia 4.0. di mana salah satunya adalah dengan mempersiapkan dan menghadirkan infrastruktur jaringan internet dengan bandwith besar, stabil, dan coverage yang luas.
Dalam uji coba ini, Smartfren bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai penyedia spektrum frekuensi dan perusahaan teknologi asal Cina, ZTE. Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren mengatakan, frekuensi 28 GHz dipilih karena menjadi salah satu band yang ekosistemnya paling siap. Akan tetapi, Merza juga mengatakan bahwa penggunaan frekuensi ini memiliki tantangan kalau digunakan ke masyarakat luas. Di sisi lain, Dirjen SDPPI, Ismail MT mengatakan bahwa ekosistem jaringan 5G di Indonesia dikendalikan utamanya oleh operator. Artinya perusahaan telekomunikasi punya peluang melakukan monetisasi pendapatan.[ech/hsn/timBX]