DEC 05, 2018@18:00 WIB | 767 Views
Tantangan bagi para seniman visual salah satunya membangun dunia virtual yang detail dan mendalam, karena menambahkan bangunan, bebatuan dan pepohonan atau benda lain sebagai pelengkap virtual cukup membutuhkan kerja ekstra dan biaya pengembangan yang cukup tinggi. Namun sekarang telah ditangani oleh ilmuan Nvidia.
Nvidia memperkenalkan artificial intelligence system bagaimana menghasilkan dan merinci cityscapes virtual yang baru, dengan melatih neural network pada video nyata yang direkam oleh sebuah kamera.
Cara bekerjanya memang tidak seperti algoritma tradisional yang perlu diprogram dengan instruksi spesifik. Kinerja neural networks bekerja seperti otak organik, belajar dari pengalaman jam terbangnya. Pengalaman tersebut dimasukkan sebagai set data besar ke sistem, kemudian dapat menggunakan aturan yang dipelajari untuk menghasilkan kontennya sendiri.
Pengalaman beberapa tahun terakhir, penerapan gaya desain cukup berbeda pada video, dengan membuat video pendek dari foto berdasarkan prediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, Menghasilkan ekstra frame untuk membuat klip lain dalam gerakan lambat, akan tetapi hasilnya tetap banyak frame yang masih terulang-ulang meski itu menjadi bagian kecil saja.
Dalam karya baru yang diprakarsai oleh Nvidia, tim menggunakan framework PyTorch yang bekerja pada GPU Nvidia Tesla V100 pada DGX-1, dan melatihnya pada ribuan video Cityscapes dan dataset Apolloscapes.
Para peneliti membangun dasar-dasar kota virtual menggunakan Unreal Engine 4, dan menyoroti garis besar umum dan penempatan hal-hal seperti bangunan, pohon, dan mobil. Kemudian, berdasarkan semua yang dipelajari, neural network yang mengisi kekosongan desain, termasuk detail halus, warna, pencahayaan, dan tekstur.
Hasil akhirnya adalah dunia maya untuk animasi atau video game yang dapat dihasilkan jauh lebih cepat daripada mendesain serta membangunnya dari awal. Tentu saja, jika hal-hal tertentu perlu ditambahkan, dihapus atau diedit dengan tangan, itu dapat dilakukan sesudahnya. Teknik ini tidak dirancang untuk menghilangkan elemen manusia sebagai creative of procces, melainkan dengan mempercepat pekerjaan yang disatu sisi banyak aspek ,membosankan.
"Neural Network model generatif akan mengubah cara grafis dibuat," kata Bryan Catanzaro, pemimpin peneliti dalam tim. "Salah satu kendala utama yang dihadapi pengembang saat menciptakan dunia virtual, apakah untuk pengembangan game, telepresence, atau aplikasi lain adalah bahwa membuat konten itu mahal. Metode ini memungkinkan seniman dan pengembang membuat dengan biaya yang jauh lebih rendah, dengan menggunakan AI yang belajar dari dunia nyata. "[Ahs/timBX]