JUN 05, 2017@17:21 WIB | 1,208 Views
Berbeda dengan pesawat nirawak kebanyakan, drone besutan Parrot yang satu ini tampil menarik dengan mengadopsi bentuk seperti pesawat tempur. Hampir sebagian besar tubuh pesawat nirawak bernama Disco ini dibangun dari bahan styrofoam. Di bagian hidungnya bersemayam kamera beresolusi 14 megapiksel yang mampu menampilkan gambar berkualitas full HD.
Untuk menerbangkannya pun cukup unik, dimana Anda hanya perlu melemparnya ke udara. Setelah itu, Parrot Disco pun akan langsung berputar-putar di angkasa secara otomatis sampai Anda memberi perintah selanjutnya. Sedangkan untuk mengontrolnya, Anda harus mengunduh terlebih dahulu aplikasi pendampingnya bernama FreeFlight Pro di perangkat berbasis iOS maupun Android.
Parrot Disco sendiri dapat terus mengudara hingga 45 menit, dan mampu melesat hingga kecepatan 80 Km/jam. Kelebihan inilah yang membuat Parrot Disco berhasil didapuk sebagai drone tercepat di dunia. Dalam paket penjualannya, Anda tidak hanya akan mendapatkan kontroler saja, tapi juga sebuah headset VR. Dengan bantuan headset ini, Anda akan terasa seperti sedang terbang sungguhan. Penasaran bagaimana kinerja Parrot Drone dan apa saja kelebihannya? Berikut Tim Blackxperience sajikan ulasan lengkapnya.
Adopsi Disain Pesawat Stealth
Jika drone yang ada di pasaran saat ini hadir dengan disain yang itu-itu saja dan kalau boleh dikatakan sedikit kaku, lain halnya dengan Parrot Disco. Jika diperhatikan secara cermat, drone ini memiliki bentuk mirip seperti pesawat tempur siluman atau stealth. Guyuran warna putih dan hitam membuat tampang pesawat nirawak ini terlihat lebih gahar. Sisi kanan dan kiri Parrot Disco dilengkapi dengan sayap yang dapat dibongkar-pasang. Dengan kelebihan yang dimilikinya tersebut, akan memudahkan Anda pada saat membawa Parrot Disco.
Jika kedua sayap tersebut sudah terpasang di badan Disco, rentangnya dapat mencapai 1,1 meter. Di sisi belakang sayap, Anda akan menemukan sebuah sirip atau lebih dikenal dengan sebutan flap yang dapat naik-turun. Seperti pada pesawat sungguhan, flap yang ada di sayap Parrot Disco berfungsi untuk naik-turun pesawat. Sementara itu, di bagian ujung dalam sayap Anda akan menemukan servomotor. Unit inilah yang berfungsi untuk menaik-turunkan flap pada sayap Parrot Disco.
Bergeser ke bagian atas, Anda bakal menjumpai sebuah cowling yang dapat dicopot. Apabila penutup ini Anda buka, Anda akan menemukan Chuck Autopilot Unit, dan wadah termpat bersemayamnya baterai Parrot Disco. Di depan penutup tersebut, tampak tombol power on/off yang juga memiliki tugas sebagai warning light, serta pitot tube. Sedangkan di bagian moncongnya, bersemayam kamera beresolusi 14 megapiksel.
Tepat di bagian bokong, terdapat sebuah propeper yang akan mengembang apabila mesin mulai berputar. Sementara itu, komponen Chuck Autopilot Unit-nya sendiri disesaki dengan sejumlah bagian. Beberapa di antaranya adalah port RC Remote, servomotor connectors, battery connector, serta dua buah port microUSB. Dalam paket penjualannya, Anda akan mendapatkan sebuah Parrot Skycontroller 2.
Kontroler ini sendiri telah dilengkapi dengan beberapa bagian untuk memudahkan Anda mengendalikan Parrot Disco. Beberapa bagian tersebut di antaranya adalah sebuah holder untuk meletakkan smartphone atau tablet, antena internal, tombol pengaturan, tombol on/off, tombol take off dan landing, tombol memotret, serta merekam video. Di sisi sebelah kanannya, terdapat port USB, dan beberapa tombol pengaturan lainnya.
Yang tidak kalah menarik, Anda juga bakal mendapatkan Parrot Cockpitglasses yang berguna untuk meletakkan smartphone. Aksesoris ini sendiri diklaim kompatibel dengan berbagai smartphone, seperti iPhone 6s Plus, 6s, 6 Plus, 6, Samsung Galaxy S7, S6, dan S5, serta beberapa keluarga Galaxy Note, mulai dari Note 5, Note 4, Note 3, LG G4, LG G3, HTC One M8, serta Nexus 5.
Proses Perakitan Gampang
Agar Parrot Disco dapat melayang dan melesat di udara dengan sempurna, Anda dituntut untuk merakit bagian-bagian drone ini dengan teliti dan sebaik mungkin. Namun jangan khawatir, proses merakit bagian-bagian drone ini tidaklah sesulit yang dibayangkan. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuka bagian cowling atau penutup di bagian atas drone.
Lalu, letakkan baterai di wadah yang sudah disediakan, dan tancapkan konektor ke port di bagian Chuck Autopilot Unit Disco. Jika sudah, pasang kembali bagian penutup tersebut, hingga terdengar suara klik. Sekarang, ambil sayap Parrot Disco dan tancapkan ke lubang yang ada di bodi Disco. Jangan lupa, pastikan bagian servomotor telah menjepit dengan benar sektor flap sayap Parrot Disco. Dan pesawat nirawak ini pun siap untuk mengangkasa untuk mengabadikan berbagai momen indah dari ketinggian lewat kamera fHD di moncongnya.
Sebelum Anda menerbangkannya, cek terlebih dahulu berbagai unsur pendukungnya. Salah satunya adalah regulasi atau peraturan untuk menerbangkan sebuah drone secara aman. Pastikan juga, area dalam radius sejauh 80 meter di sekitar Anda harus steril dari berbagai penghalang . Hindari menerbangkan Parrot Disco pada malam hari, karena sangat berisiko tinggi drone akan menabrak gedung ataupun menara.
Hindari juga menerbangkan Parrot Disco di dekat pemukiman penduduk ataupun di area publik seperti stasiun kereta api dan bandara udara. Yang tidak kalah penting, cek juga kondisi cuaca di sekitar Anda akan menerbangkan Disco.
Jangan menerbangkan Disco saat turun hujan, berkabut, salju, dan ketika angin berhembus hingga 12 m/detik atau 43 Km/h. Lalu, cek kondisi Parrot Disco sendiri, apakah bagian penutup sudah terkunci dengan benar, dan periksa tenaga baterai. Lihat warning light, apabila sudah berwarna hijau, itu artinya posisi Parrot Disco sudah terkunci oleh GPS.
Kontrol Disco Dengan Skycontroller 2
Untuk mengendalikan Parrot Disco di udara, Anda harus menghubungkannya terlebih dahulu dengan Skycontroller 2. Sama seperti proses perakitannya, untuk menghubungkan Disco dengan Skycontroller tidaklah sulit. Langkah pertama adalah, letakkan Parrot Disco di permukaan yang datar. Lalu tekan tombol power on/off yang ada di bagian atas Disco, tunggu hingga tombol tersebut berwarna hijau. Lalu, tekan tombol power Skycontroller selama 2 detik, dan tunggu juga hingga warnanya berubah menjadi hijau.
Jika warnanya masih merah, itu artinya Anda harus mengkalibrasi terlebih dahulu Parrot Disco. Untuk melakukan proses ini, Anda cukup masuk kedalam aplikasi FreeFlight Pro yang dapat Anda unduh di perangkat berbasis Android dan iOS. Setelah itu, masuk ke menu Fly and Film, lalu ke settings, position, distances, limits, dan tekan calibrate. Ikuti instruksi yang diberikan, yakni dengan membolak-balikkan Parrot Disco ke berbagai arah, dan jika sudah selesai maka Disco pun siap mengangkasa.
Agar sensasi mengendalikan Parrot Disco lebih seru, Anda dapat menghubungkannya ke perangkat bergerak seperti smartphone atau tablet PC. Letakkan perangkat di dudukan yang sudah disediakan, lalu sambungkan ke Skycontroller 2 dengan menggunakan kabel USB. Aplikasi FreeFlight Pro yang sudah terpasang di perangkat akan langsung memulai secara otomatis pada saat smartphone dan Skycontroller 2 sudah terhubung. Jika ingin merasakan sensasi seperti terbang sungguhan, Anda dapat menggunakan Cokcpitglasses yang sudah disediakan.
Sebelumnya, antara Parrot Disco dan Skycontroller 2 sudah harus terhubung dengan baik. Lalu, buka laci Cockpitglasses, dan letakkan smartphone kedalam wadah yang sudah disediakan. Selanjutnya, masukkan kabel USB lewat celah yang ada, dan tancapkan ke port di Skycontroller 2 agar dapat terhubung. Jika sudah benar, aplikasi FreeFlight Pro yang terpasang di perangkat akan terbuka secara otomatis. Buka menu Fly anda Film, lalu settings, display, pilih FPV mode, dan tekan enable. Bagaimana, mudah bukan?
Abadikan Momen Dari Ketinggian
Tidak berbeda jauh dengan proses perakitan maupun mengkoneksikan dengan Skycontroller 2, menerbangkan Parrot Disco juga sangatlah mudah. Pertama, ketahui terlebih dahulu arah angin guna mempercepat proses mengudaranya Disco. Gunakan satu tangan saja, sedangkan tangan yang lain memegang Skycontroller 2. Pastikan mesing Parrot Disco sudah berputar dengan baik atau tanpa kendala. Setelah itu, tekan tombol take off di Skycontroller 2 dan baling-baling pun akan turun kecepatannya kurang lebih 3 detik, dan siap berakselerasi.
Jika sudah, lemparkan Parrot Disco ke udara sekuat tenaga dan drone ini pun akan mengudara secara otomatis. Di tahap ini, Disco akan terbang dengan ketinggian hingga 50 meter dan akan berputar-putar dengan diameter sekitar 50 meter, menunggu perintah Anda selanjutnya dari bawah. Agar Parrot Disco dapat kembali ke titik awal penerbangan secara otomatis, Anda tinggal menekan tombol home di Skycontroller 2 atau di aplikasi FreeFlight Pro. Untuk mendarat, tekan kembali tombol yang sama, dan untuk membatalkan pendaratan tekan sekali lagi.
Sementara itu, jika Anda ingin memotret pemandangan dari ketinggian, cukup tekan tombol A yang ada di Skycontroller 2. Secara otomatis, hasil jepretan akan langsung tersimpan kedalam memori internal Parrot Disco yang menyediakan ruang hingga 32GB. Sedangkan, proses perekaman video akan berjalan secara otomatis pada saat Anda menekan tombol take off. Untuk menghentikan proses perekaman video, tekan tombol B di Skyacontroller 2, dan tekan sekali lagi jika ingin melanjutkan perekaman video.
Pada saat koneksi Disco dan Skycontroller 2 terputus, drone ini akan terbang berputar-putar dengan diameter 60 meter selama 10 detik. Dan apabila koneksi juga belum didapatkan, maka Parrot Disco akan kembali ke titik awal penerbangan secara otomatis dan akan kembali berputar-putar. Dan setelah 5 menit belum juga ada koneksi, maka Parrot Disco akan berputar untuk melakukan pendaratan otomatis. Untuk mengambil hasil jepretan atau rekaman video, Anda dapat menghubungkannya ke desktop PC ataupun langsung melalui aplikasi FreeFlight Pro.
Disco Punya Segudang Fitur Mumpuni
Sebagai drone berpredikat flagship, Parrot tentunya sudah mempersenjatai Disco dengan sejumlah fitur menarik. Salah satunya adalah baterai Lithium Polymer berdaya 2700mAh yang disertakan, mampu digeber hingga 45 menit non-stop untuk satu kali isi ulang. Dengan kelebihan yang dimilikinya tersebut, Anda dapat mengabadikan berbagai momen menarik lebih banyak.
Untuk menopang kinerjanya, Parrot mempercayakannya pada prosesor dual-core A9 yang ditendem bersama GPU 4-inti. Yang tidak kalah menarik, Parrot Disco memiliki bobot yang cukup ringan, yakni hanya 700 gram, meskipun pada saat sayapnya dibentangkan memiliki ukuran hingga 1,1 meter. Ini wajar, mengingat hampir sebagian besar bodi Parot Disco didominasi material dari styrofoam.
Yang cukup mencengangkan, Parrot Disco mampu melesat di udara dengan kecepatan hingga 80 Km/jam. Sebuah kelebihan yang cukup menggiurkan untuk dicicipi, dan belum dimiliki oleh drone besutan manapun. Dengan kemampuan ini, Anda tentunya juga dapat melakukan kompetisi untuk adu kecepatan dengan teman. Untuk merekam gambar, Parrot Disco memiliki kamera beresolusi 14 megapiksel.
Kamera tersebut memiliki lensa fisheye bersudut pandang lebar, yakni mencapai 180 derajat. Yang tidak kalah keren, kamera tersebut mampu merekam video berkualitas full HD 1080 piksel di kecepatan 30fps. Bahkan, Anda dapat melakukan streaming untuk disiarkan langsung ke sejumlah kanal dengan kualitas antara 720 piksel atau 360 piksel. Agar hasil rekaman tidak goyang, Parrot pun turut menyematkan fitur 3-axis digital stabilization.
Kesimpulan
Salah satu cara untuk menghasilkan foto atau rekaman video yang memukau adalah dengan memainkan sudut pandang yang ekstrim. Dan cara tersebut dapat Anda lakukan dengan menggunakan wahana pesawat nirawak yang saat ini banyak tersedia di pasaran. Salah satunya adalah Parrot Disco, pesawat nirawak dengan bentuk yang tidak biasa, yakni menyerupai sebuah pesawat siluman.
Dengan bodi sebagian besar terbuat dari styrofoam, membuat bobot Parrot Disco terasa ringan. Konsep bongkar-pasang yang diadopsinya akan memudahkan Anda pada saat membawanya berpergian. Baterai jenis Lithium Polymer berdaya 2700mAh yang disertakan, mampu digeber hingga 45 menit.
Dalam bekerja, Parrot Disco sudah ditopang dengan prosesor dual-core A9 dan GPU 4-inti. Hebatnya lagi, drone ini mampu melesat di udara dengan kecepatan maksimal mencapai 80 Km/jam. Kamera 14MP yang dicangkokkan memiliki lensa fisheye bersudut 180 derajat. Yang tidak kalah keren, kamera tersebut mampu merekam video berkualitas fHD 1080p @30fps.Agar hasil rekaman tidak goyang, Parrot pun turut menyematkan fitur 3-axis digital stabilization. Mau? [Teg/TimBX]