NOV 22, 2019@11:30 WIB | 1,380 Views
Pengguna WhatsApp didesak untuk memperbarui aplikasi ke versi terbaru karena kekhawatiran akan agen mata-mata yang mencoba untuk “menyusup”. Masalahnya terkait peretas yang dapat mengakses pesan seseorang, hanya dengan berbagi file MP4 di WhatsApp. Aplikasi perpesanan milik Facebook ini sebenarnya sudah memperbaiki bug-nya awal pekan ini, sehingga siapa pun yang belum mengupdate pembaruan terbaru akan rentan terhadap peretasan.
Di Asia Selatan, Tim Tanggap Darurat Komputer India (CERT-In) memposting saran yang menguraikan tingkat keparahan ancaman yang tinggi, dan memperingatkan bahwa aplikasi perpesanan ini dapat dieksploitasi oleh hacker jarak jauh kapan saja.
Badan keamanan negara ini mengeluarkan peringatan setelah Pemerintah India mengatakan memiliki wewenang untuk mencegat, memantau atau mendekripsi setiap informasi yang dihasilkan, dikirim, diterima, atau disimpan di ponsel atau perangkat warganya. Pada hari Selasa, Menteri Negara Dalam Negeri India, Kishan Reddy mengutip Undang-Undang Teknologi Informasi tahun 2000 ketika membenarkan kebijakan pengawasan negara.
Awal bulan ini saja, beberapa tokoh masyarakat, aktivis, jurnalis dan politisi di India mengungkapkan bahwa akun WhatsApp mereka telah dispionase negara. Setidaknya mereka ada di antara 1.400 orang di seluruh dunia yang menerima pesan yang memperingatkan bahwa komunikasi digital mereka mungkin “terganggu”.
"Pada bulan Mei kami menghentikan serangan di mana aktor hacker mengeksploitasi panggilan video kami, untuk menginstal malware pada perangkat pengguna," tulis dalam pesan yang tersebar.
WhatsApp mengklaim peringatan ini tidak terkait dengan penemuan file berbahaya dan mengklaim bahwa tidak ada bukti kesalahan khusus ini telah dieksploitasi oleh peretas.
"WhatsApp terus bekerja untuk meningkatkan keamanan layanan kami. Kami membuat laporan publik tentang masalah potensial yang telah kami perbaiki konsisten dengan praktik terbaik industri. Dalam hal ini, tidak ada alasan bahwa pengguna terkena retas di aplikasi kami,” ujar Juru Bicara Whatsapp.[prm/timBX]. Info dan foto:Berbagai Sumber