JUL 08, 2021@20:00 WIB | 1,481 Views
Sangat penting bagi pria menjadi seorang pria sejati. Kita akan menggunakan kata-kata ini sepanjang waktu. Jadi biasakanlah. Tidak mudah bagi pria dianggap pria sejati oleh orang-orang disekitar Anda, apalagi di zaman modern seperti sekarang. Anda tidak bisa bertindak sesuka Anda, dan gegabah yang nantinya malah akan merugikan orang-orang disekitar Anda. Tentu Anda tidak ingin itu terjadi dalam hidup Anda bukan?
Tapi apa arti dari pria sejati itu? Bagaimana Anda bisa mempraktikkan menjadi seorang pria sejati? Bagaimana penerapannya pada dunia saat ini? Itulah topik dari artikel ini.
1. Jadilah Pria yang Penuh dengan Rasa Hormat
Ketika Anda bertindak dengan hormat, Anda melakukan semuanya karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan dan bukan karena Anda merasa harus melakukannya. Misalnya, ketika Anda kalah dalam permainan, Anda berjabat tangan dengan pemenang. Bukannya kesal atau memarahi lawan main Anda, karena Anda tahu bahwa itu adalah hal yang salah.
Jika Anda melakukan itu Anda hanya membuat orang-orang disekitar merasa tidak nyaman, dan akan membawa dampak negatif serta buruk dalam hidup Anda kedepannya. Dan tidak akan menginginkan itu terjadi.
An honorable man or woman is one who learns early that one cannot do wrong and feel right. A man’s character is judged on how he keeps his word and his agreements. – Ezra Taft Benson
Seorang pria terhormat memiliki prinsip dan dia berusaha untuk menjalankannya, dia tahu apa yang dia perjuangkan dan tidak akan melanggar aturan karena itu lebih nyaman atau itu jalan keluar yang mudah.
Menjalani hidup Anda dengan terhormat berarti berusaha keras untuk melakukan yang terbaik dan terus mengejar keunggulan; Anda hidup dengan integritas, tujuan, keberanian, dan martabat. Seorang pria terhormat jujur, baik, hormat dan bertindak dengan martabat dan rahmat.
2. Seorang Pria Itu Harus Berani
Keberanian sering disalahartikan. Menjadi berani tidak mengharuskan Anda untuk membunuh naga atau berlari melintasi bara api yang panas untuk membuktikan kejantanan Anda.
Courage is resistance to fear, mastery of fear – not absence of fear. – Mark Twain
Pria pemberani membela apa yang menurut ia benar. Mereka adalah pria pemberani yang menaklukkan ketakutan dan memperjuangkan apa yang mereka yakini.
Seorang pria pemberani berdiri melawan sesuatu yang mengancam dia atau seseorang yang dia sayangi dan dia mengambil tindakan dengan cara yang konsisten dengan nilai-nilainya. Itulah yang dianggap sebagai pria pemberani. Mengerti makna dari menjadi pemberani yang sebenernya akan membuat Anda menjadi pria sejati.
3. Seorang Pria Harus Tahu Bagaimana Menjadi Pria yang Penuh Perhatian
Bagaimana Anda bisa menjadi pria terhormat?
Kita sering melakukan sesuatu dengan autopilot. Pernahkah Anda berkendara ke suatu tempat dan menyadari bahwa Anda tidak ingat perjalanan itu? Bagaimana dengan bercukur, apakah Anda ingat melakukannya pagi ini? Anda mungkin memiliki rutinitas bercukur tetapi pikiran Anda tertuju pada hal-hal lain. Pria yang penuh perhatian menyadari dan merangkul pikiran, perasaan dan sensasinya sendiri, dan lingkungan di sekitarnya, pada waktu tertentu.
The past is already gone, the future is not yet here. There’s only one moment for you to live. – Buddha
Dia tidak percaya ada perasaan yang 'benar' atau 'salah' pada waktu tertentu, dia menerima perasaan ini apa adanya. Seorang pria yang penuh perhatian mampu fokus pada saat ini tanpa memikirkan masa lalu atau merasa cemas tentang masa depan. Teknik pernapasan dan latihan meditasi adalah sesuatu yang dapat Anda kembangkan dari waktu ke waktu, tetapi mulai berpikir dalam pola pikir ini adalah langkah terpenting yang dapat Anda ambil.
4. Seorang Pria Tahu Sikap Seorang Ksatria Itu Kekal
Secara tradisional, ksatria mengacu pada metode pelatihan dan standar perilaku ksatria di Abad Pertengahan. Sekarang, Anda mungkin pernah mendengar ungkapan 'kesatria sudah mati'. Untungnya, kita tidak lagi diharuskan memakai surat berantai untuk bekerja, tetapi prinsip ksatria tetap sama.
Di dunia modern, ksatria berarti murah hati dan sopan. Ini berarti membuka pintu bagi orang lain (bukan hanya wanita!), membiarkan orang lain mengantri sebelum Anda atau sekadar membantu seseorang menyeberang jalan atau berbelanja.
Mendahulukan kepentingan orang lain tidaklah buruk, apabila orang yang Anda temui butuh pertolongan tentu Anda tidak bisa tinggal diam saja bukan? Karena Anda pasti juga ingin dibantu oleh orang lain saat Anda merasa kesusahan. Maka perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.[shf/timBX]