JUN 19, 2020@17:00 WIB | 2,943 Views
Di era digital, kebanyakan orang mulai beralih ke konten internet untuk mendapatkan bahan bacaan. Novel, cerpen, buku cerita, dongeng, fiksi atau buku ilmu pengetahuan kini juga banyak yang tersedia dalam bentuk digital atau e-book. Kemudahan membaca ini semakin ditunjang dengan perangkat smartphone dan aplikasi reader yang mendukung aktivitas membaca di sembarang tempat.
Untuk menunjang kegiatan membaca buku digital, pengguna smartphone perlu memperhatikan kesehatan mata. Paparan cahaya dari layar ponsel cerdas secara terus menerus dan dalam waktu lama bisa berpotensi merusak mata. Oleh karena itu, pengguna smartphone perlu untuk memperhatikan cara membaca yang baik dan benar agar mata tetap sehat.
Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan ketika kita sedang membaca dengan smartphone, salah satunya adalah durasi atau lama waktu membaca. Membaca sebaiknya tidak melebihi dari satu jam. Jika ingin lebih, maka sebaiknya kamu perlu mengistirahatkan mata minimal 15 menit sebelum membaca kembali. Saat istirahat, alihkan pandangan mata untuk melihat benda-benda berwarna hijau dan warna-warna alam semisal biru langit. Pengalihan ini membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya hingga terbentuk zona Rhodopsin (salah satu senyawa vitamin A). Rhodopsin yang berupa pigmen ini berada di sel fotoreseptor dari organ retina yang bertanggung jawab terhadap persepsi cahaya.
Aturan kedua yang harus diperhatikan saat membaca dengan smartphone adalah posisi kita. Posisi yang baik adalah dengan tubuh dan kepala yang tegak, sementara mata mengarah ke objek baca pada jarak ideal sekitar 25-30 cm. Namun saat ini, sering kali kegiatan membaca justru dilakukan sembari tiduran atau tengkurap. Banyak orang berpendapat posisi tersebut paling nyaman untuk membaca. Padahal kedua posisi ini sangat berpotensi memperburuk kondisi mata yang sehat.
Terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah semisal mata silinder (astigmatisme), minus, maupun plus, sebaiknya hindari membaca sambil tiduran atau tengkurap. Membaca sambil tiduran akan membuat mata bekerja lebih keras, karena biasanya cahaya terhalang oleh buku atau kepala, sehingga mata kurang mendapat pencahayaan yang cukup. Apabila kamu ingin tetap membaca sambil tiduran, maka sebaiknya ganjal bagian punggung hingga kepala agar tetap tegak atau posisi setengah duduk.
Yang terakhir merupakan aturan yang paling penting saat membaca konten digital, yaitu pencahayaan. Idealnya pencahayaan diarahkan langsung ke objek baca. Sebaiknya pilih cahaya yang berwarna putih atau daylight, agar lingkungan baca kamu seolah seperti di luar ruangan yang memiliki cahaya natural matahari.
Seringkali pengguna smartphone beranggapan cahaya yang berasal dari layar sudah cukup terang sehingga tidak perlu lagi membutuhkan cahaya dari lampu pijar atau neon. Anggapan ini jelas keliru, justru yang harus diperhatikan adalah cahaya ruangan tempat kita membaca, selain kapasitas layar dari smartphone tersebut. Jika kamu ingin membaca konten digital dari smartphone maka perhatikan adanya fitur untuk mereduksi cahaya layar.
Layar OPPO A92 misalnya, telah dilengkapi dengan kemampuan untuk mengurangi intensitas cahaya biru yang bisa merusak retina mata. Layar OPPO A92 yang berukuran 6,5 inci dan mengadopsi Neo-Display 1080P dengan resolusi 2400 x 1080 pixel telah mendapatkan sertifikasi perlindungan mata dari TüV Rheinland. Sertifikasi ini memastikan layar A92 dengan dengan kepadatan sebesar 405 PPI aman bagi mata manusia.
Di dalam OPPO A92 juga disertakan menu pengaturan Eye Care yang menyediakan setelan temperatur warna mulai dari Cool hingga Warm. Di menu tersebut, juga ada pengaturan efek layar antara Color dan Black and White. Selain itu, fitur berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pada A92 juga bisa mempelajari kebiasaan pengguna saat menggunakan ponsel sehingga akan mengatur cahaya latar secara otomatis ketika membaca buku digital.