APR 23, 2020@10:29 WIB | 785 Views
Sejak Maret 2020 lalu, hampir diseluruh Negara menerapkan social distancing dengan menerapkan masa karantina atau Work from Home atau PSBB (jika di Jakarta saat ini). Aktivitas normal pun terkendala, baik bekerja, bersenda gurau dengan keluarga dan sahabat, bahkan yang ingin merencanakan liburan ke luar kota atau luar negeri pun banyak yang dibatalkan. Pagi travel blogger atau pecinta jalan-jalan ini merupakan hal yang sepertinya sanagt mengekang. Niat selfie atau update status di kala liburan terpaksa terhenti. Jauh berpikir ke depan, sebenanrnya kapan waktu aman merencanakan liburan? Kapan dunia ini akan “ramah” lagi kepada penghuninya?
Jika ada yang merencanakan liburan di Bulan Juli hingga Agustus, rasanya silahkan untuk ditunda dulu. Karena di bulan-bulan tersebut diprediksi meningkatnya/puncak dari COVID-19. Jika kalian yang pernah terinfeksi virus ini, bukan berarti masih bisa menularkan virus ini ke orang lain dimana tujuan kalian “mengebara” nantinya.
Bahkan Negara seperti Sleandia Baru pun, mengisyaratkan untuk tetap #stayhome untuk masyarakatnya. Ada baiknya kumpulkan uang dulu sebagai persiapan kalian nantinya untuk berlibur.
Ada pula yang sudah memesan perjalanan melancong ini untuk akhir tahun, meskipun belum cukup aman untuk berwisata saat itu. Studi yang dilakukan Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard dan Imperial College of London menyebutkan bahwa semua orang perlu menerapkan social distancing dengan beberapa tahapan waktu. Ini ditakutkan jika virus tersebut akan lebih dahsyat lagi menyerang manusia di akhir tahun.
“Sulit untuk memprediksi kapan pandemi ini berakhir. Kami tak yakin kapan pemulihan normal dan wilayah mana saja yang aman,” kata Caroline Mongrain, Manager PR & Marketing World Expeditions, AS.
Kapan Memesan Perjalanan Terbaik?
Para ahli menyimpulkan bahwa selama setahun hingga 18 bulan, kita wajib menjaga jarak sosial dahulu. Ini lantaran vaksin atau obat yang cocok sedang dalam tahap riset, sehingga butuh waktu terbaik agar dapat memesan perjalanan kalian. Jika nantinya obat dan vaksin ditemukan, maka perjalanan termudah adalah domestik terlebih dahulu. Namun, jika anda nekad untuk memesan perjalanan ke luar negeri semisalnya di awal tahun depan, hal terpenting adalah memesan asuransi perjalanan. Asuransi ini seperti hak pengembalian biaya tiket dan hotel secara penuh. Namun yang perlu dipahami yaitu apakah masih ada asuransi yang berani menawarkan hal demikian?
Jika kalian sudah memesan tanpa asuransi, ada baiknya kalian menunda/menjadwalkan ulang hotel dan tiket perjalanan kalian, hampir 100% pihak hotel maupun penerbangan akan setuju karena ekonomi global sebagian terletak dari destinasi pariwisata.
Pastinya tetap ikuti berita nasional dan internasional mengenai perkembangan kasus COVID-19. Juga tetap berdoa agar virus ini cepat hilang dari Bumi.[prm/timBX] foto: berbagai sumber