JUL 26, 2020@16:00 WIB | 7,673 Views
Sebuah film horor baru yang menegangkan berisi pesan pedih tentang demensia. Mereka yang kehilangan orang yang dicintai karena demensia, tahu betapa luar biasanya perjuangan yang menyakitkan.
Kesalahan dalam memori manusia, seperti lupa untuk mengambil dry cleaning atau membayar tagihan, berubah menjadi sesuatu yang lebih memilukan – dan di film Relic - lebih menyeramkan.
Horor
Film horor baru dari sutradara Australia-Jepang, Natalie Erika James berfokus pada tiga generasi wanita yang terkena demensia, yakni Edna (Robyn Nevin), ibu yang baru saja hilang, Kay (Emily Mortimer), dan putri Kay, Sam (Bella Heathcote).
Ketika Kay dan Sam tiba di rumah Edna (Ibu Kay dan nenek Sam) setelah kepergiannya, mereka menemukan catatan dan hal-hal aneh lainnya di sekitar rumah, yang membuat mereka percaya bahwa Edna telah berjuang dengan demensia untuk sekian waktu.
Edna memang akhirnya kembali, tetapi kepulangannya menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban untuk Kay dan Sam, yang sangat ingin melindungi neneknya. Namun kondisi mental Edna terus memburuk. Kejadian misterius pun membayangi, menjadi jelas bahwa sesuatu - atau seseorang - telah mengambil alih pikiran dan tubuh anggota keluarga yang mereka cintai.
Akhir yang Pedih
Sutradara Natalie Erika James menceritakan tentang akhir tak terduga dan pedih untuk Relic dalam wawancara dengan Insider. Akhir film tampak Edna berubah menjadi mayat mengerikan, membusuk, yang mengejar Kay dan Sam melalui rumahnya yang sekarang sudah penuh sesak dan berjamur.
Kay akhirnya menaklukkan Edna, tetapi bukannya melarikan diri dengan Sam, dia berbalik dan menghabiskan momen terakhir bersama ibunya. Saat kulit Edna yang kelabu terkelupas, dan membusuk tampak makhluk yang menghitam, seperti janin. Penutupannya pedih, dan sedikit tidak terduga untuk film horor.
Demensia
Pada akhirnya, kengerian Relic yang sebenarnya adalah cara cerdik yang ditunjukkan oleh orang-orang yang berjuang melawan demensia dan mereka yang merawatnya.
Disorientasi Edna dan catatan panik untuk dirinya sendiri mencerminkan perilaku yang ditunjukkan oleh banyak pasien demensia dalam kehidupan nyata. Ketika Kay dan Sam ditarik semakin jauh ke dalam pola pikir paranoidnya, rumah itu mulai merefleksikan keanehan yang menyeramkan.
Sehingga tampak objek-objek bergeser tanpa bisa dijelaskan, bayangan-bayangan ngeri muncul, dan bahkan loteng yang tadinya terang berubah menjadi labirin menakutkan.
Ketegangan yang mencekik pada film Relic bukan untuk orang yang lemah jantung. Eksplorasi pedih film ini mengingatkan kita pada drama keluarga menegangkan lainnya, seperti Hereditary, The Babadook, dan The Taking of Deborah Logan. [eli/asl/timBX]