JUN 09, 2019@11:25 WIB | 895 Views
Media sosial menawarkan peluang besar untuk membangun merek Anda dengan meningkatkan keterlibatan melalui cara-cara otentik. Namun selain bisa menunjukkan keunggulan perusahaan Anda, sosial media juga dapat benar-benar mengacaukan segalanya. Contoh kasus: Kesalahan media sosial American Apparel 2014. Untuk mempromosikan penjualan 4 Juli (Independence Day), perusahaan itu men-tweet apa yang mereka pikir sebagai gambar kembang api. Sayngnya itu bukanlah kembang api – melainkan Space Shuttle Challenger yang meledak di udara pada tahun 1986. Masyarakat tidak senang, dan banyak yang berhenti mengikuti American Apparel secara online.
Meskipun dapat pulih dari kesalahan seperti itu, hal itu membuang-buang waktu dan uang yang seharusnya digunakan untuk menumbuhkan perusahaan tersebut. Jadi, sebelum Anda melakukan kesalahan sebesar American Apparel, berikut adalah lima hal yang tidak boleh dilakukan seorang entrepreneur di media sosial.
1. Politik dan Agama
Ada jaman ketika berbicara politik dan agama adalah sesuatu yang tidak Anda lakukan di depan umum. Bagi pengusaha atau entrepreneur, itu masih aturan yang bagus. Jika Anda mencari cara cepat untuk mengalienasi beberapa basis pelanggan Anda, tidak ada yang lebih baik dari sikap politik atau pernyataan yang secara politis salah. Tanyakan saja pada Roseanne Barr atau Kathy Griffin.
Ingin mempertahankan pelanggan agar setia dan senang menggunakan layanan atau produk Anda? Fokuslah pada masalah langsung mereka. Apa yang diinginkan pelanggan? Apa yang mereka impikan? Apa yang mereka takutkan? Dengan memfokuskan konten media sosial pada pelanggan dan bukan keyakinan Anda sendiri, bisnis Anda akan terus bergerak ke arah yang benar, yaitu menuju lebih banyak keuntungan dan lebih sedikit drama.
2. Semua Tentang Anda, Sepanjang Waktu
Mengetahui Anda memiliki penjualan besar yang terjadi pada akhir pekan ini adalah penting. Namun, tidak ada yang ingin mendengarnya berulang kali. Sama seperti Anda bosan melihat foto-foto makan malam bibi Anda di Facebook, orang bosan mendengar hanya tentang bisnis Anda. Variasikan.
Ketika berhadapan dengan media sosial, Anda harus lebih dari sekadar bisnis. Anda harus menjadi mitra dalam meningkatkan kehidupan pelanggan. Bicaralah tentang trendsetter lain di industri Anda. Tunjukkan pada orang bahwa Anda menyadari ada orang pintar lain di luar sana selain Anda. Berikan informasi yang segera bermanfaat bagi pelanggan Anda, dan / atau hiburan.
3. Hal Negatif Tentang Klien atau Dunia Sekitar
Orang-orang tidak datang ke halaman Anda untuk diingatkan tentang semua hal buruk yang terjadi di dunia. Mereka mencari sesuatu yang menyegarkan. Sesuatu untuk membantu melupakan berita 24/7 yang terus memberitahu mereka bahwa langit sedang jatuh. Segera setelah Anda mulai berbicara tentang hal-hal buruk, mereka akan melupakan produk dan layanan Anda. Lebih buruk lagi, mereka mengasosiasikan Anda dengan kenegatifan dan menjatuhkan Anda dari feed mereka. Biarkan ini terjadi, dan keberadaan media sosial Anda sudah mati.
Jika Anda tidak dapat menemukan sudut positif untuk di posting, menjauhlah. Itu termasuk menayangkan hal negative tentang klien atau pesaing. Simpan barang-barang itu di ruang rapat dan di luar media sosial.
4. Pembaruan Berlebihan
Setiap media memiliki toleransi frekuensi posting sendiri. Di Twitter, Anda dapat pergi dengan beberapa posting setiap hari selama mereka tersebar. Opsi lain, seperti Instagram dan Facebook, memiliki pengguna yang mentolerir satu posting sehari.
Tidak peduli seberapa hebat konten Anda, jika menyumbat feed penggemar Anda, mereka akan meninggalkan Anda tanpa berpikir dua kali. Lakukan riset praktik terbaik dalam frekuensi mem-posting dan ikuti hasilnya. Jika Anda mendapatkan inspirasi dan memiliki banyak hal untuk dikatakan sekaligus, gunakan itu sebagai kesempatan untuk mengelompokkan konten yang dapat Anda posting selama seminggu berikutnya atau bahkan bulan. Ini akan menjamin posting Anda segar dan bermanfaat serta penggemar akan tetap melihatnya.
5. Konten Nonsosial
Media sosial dibangun untuk menjadi sosial. Ini bukan tempat untuk siaran pers atau konten yang membosankan, ceramah, atau segala jenis percakapan satu arah. Barang-barang itu milik PRWeb.
Jika seseorang mengikuti Anda di media sosial, aman untuk menganggap mereka tahu tentang perusahaan Anda dan telah membeli layanan atau produk yang Anda tawarkan. Jadi jangan mendekati media sosial seperti telepon biasa atau infomersial. Perlakukan itu sebagai cara untuk membiarkan pelanggan di balik tirai memahami kepribadian perusahaan Anda.
Perlu gagasan seperti apa itu? Lihat akun Twitter Wendy. Mereka tidak berbicara hamburger dan kentang goreng sepanjang hari. Mereka memberikan hal-hal yang berguna dan lucu yang membuat orang terlibat dan berbagi. Ketika mereka berbicara soal makanan cepat saji, sering kali malah sebuah satir. Akibatnya, posting mereka mendapatkan banyak retweet dan komentar. Dan meskipun merupakan perusahaan besar, Wendy menanggapi komentar pada posting mereka. Ini adalah proses feedback cerdas yang telah menghasilkan basis penggemar fanatik besar bagi Wendy.
Selain 5 rambu di atas, masih ada 1 lagi hal penting yang tidak boleh dibagi pengusaha di media sosial, yaitu data tidak terverikasi. Di era berita palsu atau hoax, Anda tidak dapat mengirim hal-hal yang tidak dapat atau belum diverifikasi. Ini berarti tidak ada posting atau berbagi sampai Anda mengkonfirmasi info apapun yang dikandungnya. Itu termasuk gambar yang Anda gunakan. Ingat Amerika Apparel? Pastikan memperhatikan sumber Anda dan hanya berbagi atau mengambil inspirasi dari otoritas yang kredibel.
Ikuti tip ini dan manfaatkan media sosial sebagai alat untuk bisnis Anda. Tetap fokus pada pesan positif dan gunakan untuk membangun kerajaan bisnis Anda.
[Ard/tim BX]