MAR 15, 2023@11:05 WIB | 518 Views
Vinyl atau piringan hitam kembali menjadi primadona di industri musik setelah mencatat penjualan yang mampu melampaui penjualan CD di tahun ini.
Asosiasi Industri Rekaman Amerika atau (RIAA) baru saja merilis sebuah data terbaru yang mencatat penjualan fisik vinyl dan CD di Amerika Serikat. Hasilnya mengejutkan karena vinyl berhasil melampaui penjualan CD untuk pertama kalinya sejak 1987.
Vinyl mencatatkan penjualan sebanyak 41 juta unit dan untuk CD penjualannya hanya di angka 33 juta unit. Tanda-tanda kemenangan vinyl sebenarnya sudah terlihat dalam beberapa tahun kebelakang dengan angka penjualannya yang terus naik.
Menurut laporan RIAA yang diterbitkan pada hari Kamis, vinyl sekarang menyumbang 71 persen dari semua pendapatan format musik fisik. Penjualan format fisik di tahun 2021-2022 menghasilkan 1,7 miliar dollar dan vinyl menyumbang sebesar 1,2 miliar dollar.
Vinyl mengalami peningkatan sebesar 17 persen dari tahun sebelumnya. Di lain pihak, CD justru terpuruk karena penjualannya harus anjlok hingga 18 persen di tahun 2022.
Ada beberapa faktor yang berperan dalam kebangkitan vinyl, termasuk minat yang berkembang di kalangan demografis yang lebih muda seperti Gen Z dan milenial. Menurut laporan tahunan Luminate 2022 , pendengar Gen Z memiliki kemungkinan 25% lebih besar untuk membeli piringan hitam daripada rata-rata pendengar musik.
Generasi muda berperan mendorong penjualan karena banyak artis muda sekarang merilis karyanya dalam vinyl. Taylor Swift adalah salah satu yang tersukses,dengan menjual hampir 1,7 juta piringan hitam — lebih dari Harry Styles (719.000 penjualan) dan The Beatles (553.000 penjualan) digabungkan, menurut laporan penjualan akhir tahun Luminate.
Bangkitnya vinyl ini juga menepis stereotype jika rilisan fisik ini hanya hobi khusus untuk para orang tua dan hipster, vinyl mengalami kebangkitan besar dalam musik arus utama. [wic/timBX].