AUG 12, 2020@15:19 WIB | 1,510 Views
Olahraga sepeda atau sepeda sebagai sarana kesehatan dan hiburan kini sedang kembali dalam ketenaran puncaknya. Kembalinya minat sepeda kali ini tak lepas dari naiknya kembali popularitas sepeda lipat di pasar urban beberapa tahun belakangan ini.
Trifold Owners Community adalah salah satu klub sepeda lipat terbesar di Jakarta dengan kekhususan anggota dengan sepeda berjenis lipat tiga. Tak hanya seru-seruan, berolah raga bersama, TOC juga menjadi salah satu pelopor safety bike riding yang sangat penting di kondisi hype sepeda saat ini. Tim BlackXperience ingin mengangkat tema sepeda ini sebagai salah satu hobi kaum urban yang perlu dilihat lebih dalam.
TOC didirikan awal tahun 2018 atas dasar ingin mengumpulkan pengguna sepeda lipat tiga yang saat itu memang masih belum banyak. Teguh Octa, Co-Founder Trifold Owners Community menyampaikan "TOC bermula sebagai group WhatsApp di gagas oleh tiga orang, Om Putut Ketua Bike To Work, Om Ari Budiono, dan saya sendiri."
"Berlanjut ke group Facebook, dan di bulan April tahun yang sama anggota kita sudah sampai 100 orang dan memutuskan untuk memilih ketuanya yaitu S. Purwanti atau biasa kita panggil Tante Ipung. Start dari situ keanggotaan berkembang di mana kini di Facebook mencapai 9500 orang dan di Instagram 3000 anggota.” Tambah Teguh.
Berkembang, Trifold Owners Community sejatinya lebih ke arah fun di mana tidak mengenal strata tidak mengenal brand. “Kita menarik seluruh keanggotaan yang berminat mempunyai sepeda apapun, silahkan bergabung yang intinya mensosialisasikan bersepeda itu sehat dan aman.” Ucap Om Teguh.
Pilihan jatuh ke jenis sepeda lipat tiga untuk para anggotanya karena dari postur ia paling ideal untuk penggunaan urban.”Sepeda lipat tiga paling the best untuk penggunaan urban, di mana sebenarnya lipat dua pun tidak masalah, tapi sepeda lipat tiga dirasa paling ringkas dimensinya, secara spek hampir samalah.” Ujar Ben salah seorang member TOC.
Ketika ditanya mengenai tren sepeda, Om Teguh selaku pemain lama di dunia persepedaan menjelaskan. “Sepeda mulai hype di sekitar tahun 1990 an di mulai dengan mountain bike dari brand Federal, lalu tahun 2000 an mulai pada main road bike dan ada juga yang segmen terbatas seperti BMX dan sepeda mini yang kini kembali tren.”
TOC dan komunitas sepeda yang lain kini bersatu sepakat untuk mengembangkan budaya bersepeda yang sehat serta aman dengan menggalakkan kampanye safety riding dan tentu bersama pemerintah menggodok regulasi untuk penertiban. “Komunitas sepeda diwakili Om Putut Bike To Work sedang menggodok regulasi agar pesepeda diberikan ruang beraktifitas dengan adanya perbaikan infrastruktur, serta regulasi yang juga harus dipenuhi pengendara.” Ujar Om Teguh.
Untuk sementara waktu kampanye safety riding digalakkan untuk meningkatkan keamanan diri seperti kewajiban penggunaan helm dan alat pengaman lainnya serta mengikuti peraturan lalu lintas yang ada. Khusus dalam masa pandemi, seluruh elemen pengguna sepeda pun diharapkan mengikuti anjuran Gowes SMART yaitu Solo atau Small group riding, Mask atau penggunaan masker tetap disarankan saat riding berkelompok, Armed yaitu menggunakan pengaman tangan lengan panjang dan sarung tangan, Route yaitu memilih rute riding yang tidak terlalu ramai, dan terakhir Time yaitu pemilihan timing riding yang tepat tidak ramai dan mengganggu alur lalu lintas. [leo/timBX]