SEP 20, 2024@17:39 WIB | 605 Views
Film zombie, 28 Years Later, garapan Danny Doyle, ternyata dibuat dan direkam menggunakan ponsel pintar Apple, iPhone 15 Pro Max. Fakta ini sendiri terkuak setelah Wired menganalisa sebuah foto syuting film tersebut yang dipublikasikan.
Foto hasil jepretan paparazzi tersebut diambil pada bulan Juli, dan menunjukkan aktris, Jodie Comer berdiri di dekat kamera film -yang sekilas- tampak seperti model kelas atas buatan produsen ternama Jerman, Arri.
Namun, jika diperbesar, terungkap bahwa lensa panjang tersebut tidak terpasang pada bodi kamera biasa atau sistem modular canggih seperti Achtel 9x7 . Sebaliknya, lensa tersebut terhubung ke rangka pelindung yang menahan sesuatu yang mungkin adalah iPhone.
Dan, ternyata itu benar, setelah Wired mendapatkan konfirmasi langsung oleh sejumlah orang yang terkait dengan film 28 Years Later. Mereka merinci bahwa model khusus yang digunakan untuk pengambilan gambar itu adalah merek iPhone 15 Pro Max.
iPhone dalam foto paparazzi itu dipegang oleh rangka aluminium yang dilengkapi dengan adaptor pemasangan lensa. Beast membuat rangka dan adaptor tersebut, yang disesuaikan dengan kenop merah yang khas (ada kenop penyesuaian seperti itu yang terlihat dalam foto), dan adaptor DOF (kedalaman bidang pandang) terbarunya memungkinkan pemasangan lensa DSLR full-frame ke telepon pintar. Adaptor berbentuk lensa, yang dirilis pada bulan Maret, memproyeksikan gambar dari lensa DSLR ke permukaan layarnya, dan telepon pintar merekam proyeksi ini.
FYI, proses syuting utama untuk 28 Years Later telah selesai pada akhir Agustus, dan hingga kini pihak produksi masih merahasiakan fakta bahwa film tersebut direkam dengan telepon pintar. Bahkan dikabarkan staf film diminta menandatangani NDA untuk mencegah pengungkapan detail ini.
Menarik sekali melihat film yang dibikin dengan smartphone ini. Sepertinya, Doyle, ingin memberikan nuansa baru di franchise film seperti action camera yang shaky untuk mendapatkan elemen horor dan kengerian yang maksimal.
Ini bukan pertama kalinya Doyle bereksperimen, jika ingat di film pertamanya, 28 Days Later, ia merekam seluruh film dengan kamera Canon XL1 berbasis DV dengan alasan ingin mendapatkan gambar yang ‘gritty’, kotor atau kasar.
Ia percaya bahwa kualitas yang kasar seperti itu akan membantu memberikan kesan kasar dan masuk akal di dunia nyata pada film tersebut yang akan menguntungkan keseluruhan narasi.
Apalagi di momen yang sama, penggunaan dan pemasangan CCTV sedang marak di Inggris, London khususnya. Jadi kesan ‘gritty; tersebut sangat mewakilkan era itu dengan menampilkan scene-scene ‘kaku dan tidak smooth’ seperti dari tangkapan kamera CCTV. [wic/timBX].