JUN 20, 2023@16:47 WIB | 390 Views
Teknologi artificial intelegence (A.I) yang mampu melakukan dan memproduksi hal yang sama seperti manusia mulai menjamah lintas industri. Salah satunya adalah industri musik.
The Recording Academy sebagai penyelenggara Grammy Awards mulai aware dengan tren penggunaan A.I untuk memproduksi sebuah lagu dan musik ini.
Mereka mulai membuat peraturan baru untuk membatasi peran A.I di industri musik. Salah satunya menyebut lagu yang sepenuhnya dibuat oleh AI, bagaimanapun, tidak akan memenuhi syarat untuk penghargaan apa pun.
“ Work that contains no human authorship is not eligible in any categories for the Awards.” tulis The Recording Academy di laman situsnya.
Mereka juga kemudian menulis, ‘“Only human creators are eligible to be submitted for consideration for, nominated for, or win a Grammy Award”.
Artinya "Hanya pencipta manusia yang berhak dipertimbangkan, dinominasikan, atau memenangkan Grammy Award," kata Recording Academy. Jadi, pihak Grammy bisa memenangkan musik buatan A.I dengan syarat peran manusia harus lebih besar.
Lebih lanjut mereka menulis jika seorang artis harus berkontribusi setidaknya 20 persen dari karya yang dimasukkan ke dalam album untuk dipertimbangkan sebagai album tahun ini.
Kebangkitan AI dan penggunaannya dalam industri musik mulai terlihat belakangan ini. Terbaru adalah tren lagu buatan A.I dengan mencuri suara vokal dari artis ternama seperti Drake dan The Weeknd sukses meraih jutaan views sebelum akhirnya di hapus YouTube karena melanggar royalti dan merugikan pihak kreator. [wic/timBX].