NOV 09, 2021@12:00 WIB | 1,030 Views
Matt Smith berjanji seri prekuel dari Game of Thrones (2011-2019), yang berjudul House of the Dragon (2022-....) tidak akan mencoba meniru pendahulunya. Dunia yang diciptakan oleh George R.R. Martin dalam seri buku dengan dunia dan sejarah yang cukup besar, yaitu Song of Ice and Fire. Tidak mengherankan bahwa HBO sangat antusias untuk membawa seri utama ke layar kaca dengan Game of Thrones dan akan berusaha untuk mengembangkan banyak proyek spin-off yang dibuat di Westeros dan negara-negara sekitarnya. House of the Dragon akan menjadi yang pertama dalam GoT Universe yang menembus tahap pengembangan, serta proses produksinya sudah dimulai di awal tahun ini, dan musim pertamanya akan tayang perdana di HBO tahun depan.
Game of Thrones berpusat pada Houses of Westeros yang bertikai saat mereka berjuang untuk menguasai Iron Throne, sementara itu House of the Dragon akan mengambilkan fokus yang berbeda. Mengambil setting ratusan tahun sebelum peristiwa di Game of Thrones, prekuel ini akan dimulai di tengah masa pemerintahan Raja Viserys Targaryen (Paddy Considine) dan mengeksplorasi sejarah House Targaryen, jauh sebelum Daenerys (Emilia Clarke) mengambil langkah pertamanya. Selain Smith, yang akan memerankan Pangeran Daemon Targaryen, House of the Dragon juga akan dibintangi oleh Olivia Cooke, Emma D'Arcy, Rhys Ifans, Steve Toussaint, dan Sonoya Mizuno.
(gambar via: CULTURE CRAVE)
Selama wawancara dengan CNET yang mempromosikan film barunya Last Night in Soho (2021), Smith menjelaskan mengenai tantangan yang datang ketika mengadaptasi House of the Dragon, yang sudah pasti akan di bawah bayang-bayang Game of Thrones. Smith mengadaptasi sebuah hit series internasional dari sudut pandang baru seperti "throwing some paint at the wall and see what sticks,", yang berarti para aktor dan aktris pendatang baru yang akan menjadi bagian dari GoT Universe harus membawa gaya, rencana, dan kualitas dalam pengembangan karakter mereka sendiri ke series ini.
Meskipun House of the Dragon akan berisi elemen yang sudah tidak asing lagi bagi para penggemar Game of Thrones, seperti Lannisters dan Iron Throne, kemungkinan akan ada banyak perbedaan di antara kedua series ini. Keduanya diatur dalam periode waktu yang jauh berbeda dan berfokus pada karakter yang berbeda, sehingga masuk akal bahwa House of the Dragon akan dapat berdiri sendiri.Co-showrunner Miguel Sapochnik, yang juga menyutradarai episode di Game of Thrones, baru-baru ini mengisyaratkan House of the Dragon akan mencoba tetap menghormati apa yang dilakukan pendahulunya saat mencoba sesuatu yang baru.
House of the Dragon memiliki beberapa tantangan besar untuk dipenuhi, dan bukan hanya karena ini adalah proyek lanjutan pertama dari Game of Thrones. Serial aslinya memiliki episode akhir yang cukup kontroversial, dan menyebabkan perasaan campur aduk di antara para penggemar mengenai keseluruhan franchise, semoga saja kisah akhir dari House of the Dragon cukup memuaskan dan kualitas keseluruhan dari film ini benar-benar live up to the hype. [era/timBX] berbagai sumber.