JAN 20, 2022@17:30 WIB | 3,208 Views
Pandemi disatu sisi mematikan sisi akar bisnis, tetapi disisi lain membuka kesempatan pelaku usaha untuk terus rebranding, terutama di lini masa media sosial. Sementara tren fashion, lifestyle terus berkembang sebagai kebutuhan setelah primer, bagaimana trend fashion banyak melibatkan kolaborasi yang atraktif dengan lifestyle. Atribut (T-Shirt) bertema otomotif roda dua, tempat tongkrongan bundling dengan workshop otomotif, hingga culture kuliner repackage dengan dunia yang inline di dunia otomotif.
Lini-lini kosong inilah yang kemudian dikembangkan, oleh para enterpreneur muda, terkait tips bagaimana cara packaging produk yang baik, mengartikulasikan tanda, simbol, ciri visual, citra, karakter, perspepsi customer, kredibilitas produk, serta kesan terhadap package produk yang direpackage dalam karya fotografi dengan desain kekinian. Kelahiran ide kolaborasi inilah yang mendorong workshop PERGIKEBULAN lahir menjembatani brand baru dari wirausaha lokal untuk tumbuh, dikenal dan dikonsumsi dengan baik.
Sebagai wadah enterpreneur yang siap bertarung di market offline dan online, workshop PERGIKEBULAN pertama kali muncul di gelaran GIIAS November 2021 lalu melalui booth PARJO. Menggandeng beberapa brand binaan berbasis komunitas seperti Kopi dreepbag ( Gasoline kopi) Pomade rambut ( Go Bloke Pomade) Bir Pletok ( waroengamprok) Clothing ( Mreneyokculture) dan Clothing ( Ironbee cloth).
Komunitas dengan berbagai brand ini sengaja diperkenalkan ke event bertaraf internasioanal dan Nasional. Salah satu tujuannya dengan mengedukasi cara berjualan secara langsung, setelah melalui beberapa filter cara branding tepat, packaging menarik, serta sudah melalui cara berpromosi di level audio visual.
"Semua produksi dari bahan mentah hingga jadi mereka lakukan sendiri, mulai dari produksi T-shirts, totebag, dan beberapa minuman dan kudapan tradisional khas Betawi. Kami mengedukasi bagaimana sebuah produk dibundling dalam sebuah karya visual sebagai konten promosi di sosial media. Kami melakukan bersama komunitas day by day, di studio tepatnya bilangan Limo Depok Jawa Barat," tutur Endro didampingi Wulandari Founder PERGIKEBULAN.
Puncak kolaborasi antar brand ini terjadi di booth PARJO selama penyelenggaraan GIIAS 2021 lalu. Momen pertemuan PERGIKEBULAN dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang mendukung brand lokal untuk naik kelas. Support nyata, Agus sampai memborong produk.
Pengunjung selaku peserta workshop bisa melihat beberapa demo produksi dan mencobanya langsung pada media. Proses dilakukan gratis, sehingga pengunjung bisa belajar bagaimana membangun bisnis berbasis clothing seperti T-shirs , totebag hingga minuman dan kudapan tradisional.
"Kami ingin berbagi sedikit ilmu yang kami punya dan mengangkat produk UMKM Indonesia menjadi Raja di negeri sendiri dan bisa merambah ke pasar luar negeri," tambah Wulandari salah satu founder PERGIKEBULAN.
Memperkenalkan brand dengan package fotografi dan audio visual cukup penting bagi pelaku bisnis industri UMKM sebagai media promosi. Sementara disisi umum, mereka diajak terlibat dalam proses produksi, yang bakal menambah pengalaman untuk lebih kreatif dalam berwirausaha. Kedepannya PERGIKEBULAN bakal mengajak pelaku-pelaku bisnis UMKM untuk berkolaborasi dan maju bersama.[Ahs/timBX]