JUL 17, 2023@17:30 WIB | 462 Views
Akhirnya perjuangan gigih Sony untuk mempertahankan gim Call of Duty agar tetap bisa dimainkan di konsol PlayStation berbuah manis.
Microsoft melunak dengan setuju menjalin kesepakatan dengan Sony untuk terus agar gim ini bisa dimainkan pemilik PlayStation setelah terjadinya akuisisi Activision Blizzard.
Kabar ini diungkapkan oleh CEO Microsoft Gaming Phil Spencer mengatakan Sony dan Microsoft telah menyetujui "perjanjian yang mengikat" dengan durasi waktu 10 tahun.
Ini mengakhiri pertempuran sengit antara perusahaan yang telah dilancarkan baik secara pribadi maupun publik selama setahun terakhir setelah Microsoft mengumumkan rencana akuisisi Activision Blizzard pada Januari 2022.
Meskipun pengumuman awal Microsoft tidak menyebutkan 10 tahun untuk Call of Duty di PlayStation, Kari Perez, kepala komunikasi global di Xbox, mengonfirmasi komitmen 10 tahun untuk The Verge . Perez kemudian mengonfirmasi kepada The Verge bahwa kesepakatan itu hanya untuk Call of Duty.
Awalnya, tawaran kesepakatan asli Microsoft untuk Sony pada Januari 2022 termasuk mempertahankan "semua judul konsol Activision yang ada di Sony, termasuk versi masa depan dalam franchise Call of Duty atau franchise Activision lainnya saat ini di Sony hingga 31 Desember 2027."
Ketentuan kesepakatan telah berubah dengan jelas sejak penawaran pembukaan itu, dengan perpanjangan hingga 10 tahun yang terbatas hanya pada Call of Duty .
Akuisisi Activision oleh Microsoft jelas membuat ketar-ketir Sony. Pasalnya gim Call of Duty berstatus sebagai game FPS terpopuler dan seri-serinya selalu dinanti sehigga menjadi salah satu sumber cuan perusahaan. Jadi, tidak heran jika Sony mati-matian mempertahankannya.
Data terakhir yang mereka bagi bahkan sempat menyebutkan bahwa ada eksis setidaknya 1 juta gamer Playstation di luar sana yang 100% menggunakan mesin mereka untuk memainkan hanya Call of Duty tanpa menyentuh game yang lain. [wic/timBX].