SEP 20, 2019@18:20 WIB | 2,955 Views
Kebangkitan keseluruhan tahun 1980-an berlanjut menjadi sebuah tren yang tidak terhindarkan dengan berita bahwa acara TV untuk reboot film aksi terkenal Cobra sedang dikerjakan oleh Sylvester Stallone dan Robert Rodriguez. Dirilis pada tahun 1986, film ini cukup sukses di box office, tetapi dihancurkan oleh para kritikus karena dinilai hanya sebuah film aksi lainnya yang tidak menginspurasi.
Film Cobra menempatkan Stallone sebagai Marion "Cobra" Cobretti, perwira polisi yang suka bicara keras dan tanpa basa-basi yang dapat dengan mudah menghapus kejahatan jika bukan karena birokrat yang suka memerintah menghalangi jalannya. Dia lau harus melindungi satu-satunya saksi yang dapat mengidentifikasi seorang pembunuh berantai yang ternyata menjadi bagian dari sekte berbahaya. Dengan kacamata penerbang, rambut stylish, sebatang korek api terselip di mulut, dan mengendarai mobil dengan plat nomor yang bisa dibaca sebagai AWSOM, film ini dalam banyak hal merupakan penggambaran sempurna dari rasa berlebihan dekade itu.
Ketika berbicara dengan Fandango, Stallone mengatakan tentang kemungkinan kebangkitan karakter itu. Dia menyatakan, "saya sedang berbicara dengan Robert Rodriguez sekarang tentang Cobra, yang sepertinya bisa terjadi."
Menariknya, tampaknya Rodriguez yang akan menjadi kekuatan pendorong di belakang serial itu, bukan Stallone. Hal itu didukung oleh pernyataan Stallone, "ini pada dasarnya adalah bayinya sekarang."
Rodriguez sendiri sebelumnya telah berhasil membuat serial TV dari film. Dia menghidupkan kembali film kejahatan / vampir tahun 1996 miliknya sendiri, From Dusk Till Dawn, sebagai serial TV bentuk panjang pada tahun 2014. Dia sukses untuk memperluas 10 menit adegan pembukaan film ke dalam seluruh episode pertama, dan mengambil seluruh musim untuk menceritakan kesuruhan plot filmnya.
Ini bukan pertama kalinya Stallone berbicara tentang menghidupkan kembali film lamanya itu. Pada sebuah acara yang merayakan kariernya selama Festival Film Cannes pada bulan Mei, dia juga sudah menyatakan keyakinannya bahwa film tersebut memiliki potensi waralaba. Dia juga merasa bertanggung jawab menjadi penyebab hal itu tidak terwujud. Stallone mengakui (akhirnya) bahwa perilaku egois dan menjengkelkannya selama pembuatan film merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kegagalannya.
Seberapa baik Cobra dapat bekerja di zaman modern masih bisa diperdebatkan. Dengan banyaknya laporan hampir setiap hari tentang kekerasan berlebihan oleh penegak hukum, gagasan tentang seorang perwira polisi digambarkan sebagai pahlawan karena membantai siapa pun yang ia anggap sebagai penjahat mungkin tidak akan berujung baik. Di sisi lain, dua karakter Stallone yang paling ikonik telah berhasil dihidupkan kembali dan menjadi lebih kuat.
[Ard/tim BX]